Kamis 22 Feb 2018 16:52 WIB

Nama Habib Rizieq dan Ustaz Somad Muncul di Survei Median

Median baru saja menggelar survei terkait elektabilitas bakal capres 2019.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Andri Saubani
Habib Rizieq Shihab dan Ustaz Abdul Somad saat bertemu di Makkah
Foto: Youtube
Habib Rizieq Shihab dan Ustaz Abdul Somad saat bertemu di Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama-nama dari kalangan tokoh agama muncul secara tak diduga dalam survei Media Survei Nasional (Median) terkait elektabilitas sejumlah bakal calon presiden (capres) 2019. Survei tersebut terlebih dulu menyuguhkan 33 nama tokoh nasional kepada responden yang memiliki hak pilih.

Direktur Eksekutif Median Rico Marbun mengungkapkan, meski menyodorkan 33 nama tersebut, penelitiannya tetap mempersilakan responden untuk mengajukan nama lain sebagai capres. Hingga akhirnya, muncullah dua tokoh agama yang namanya menghiasi media massa belakangan ini, Habib Rizieq Shihab dan Ustaz Abdul Somad.

Padahal, dua nama tersebut tidak tercantum dalam daftar nama capres yang disodorkan Median. "Saya kira dengan model seperti ini jauh lebih fair, karena lebih terbuka," tutur dia dalam peluncuran hasil survei Median yang dilakukan pada 1 hingga 9 Februari 2018, di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2).

Elektabilitas Rizieq dan Abdul Somad sebagai calon presiden, yakni sama-sama 0,3 persen. Keduanya bahkan sanggup membawahi nama-nama besar yang lain. Di antaranya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan 0,2 persen, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar 0,2 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 0,2 persen, dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko 0,1 persen.

Pertanyaan yang diajukan kepada responden, yaitu "Jika pemilihan presiden dilakukan saat ini, dari daftar nama di bawah ini siapakah yang Anda pilih menjadi Presiden RI, dan jika pilihan Anda tidak ada dalam daftar, harap Anda sebutkan?"

Populasi survei yang dilakukan Median yakni seluruh warga yang memiliki hak pilih. Target sampelnya 1.000 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi PROV dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Kontrol kualitas dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement