Selasa 13 Feb 2018 15:15 WIB

JK Bantah Kabar Pencalonannya Kembali di Pilpres 2019

JK mengatakan tidak maju lagi ke pilpres karena pertimbangan usia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bilal Ramadhan
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menepis kabar tentang dirinya yang akan kembali maju dalam bursa pemilihan presiden dan wakil presiden di 2019. Dia menegaskan tidak akan maju lagi dalam pilpres 2019 karena mempertimbangkan usia.

"Kan saya sudah katakan, saya ini mempertimbangkan juga segi umur," ujar Jusuf Kalla ketika ditemui di kantornya, Selasa (13/2).

Jusuf Kalla justru mendorong para kader-kader muda untuk memberikan sumbangsih kepada bangsa dalam pemilihan presiden 2019. Adapun dia mendukung Presiden Joko Widodo untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden di 2019 mendatang, karena dinilai masih mampu.

"Biarkan yang lebih muda, Pak Jokowi kan masih muda dibanding saya," kata Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla secara tegas menyatakan dukungannya kepada Presiden Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019. Namun Jusuf Kalla belum secara rinci membeberkan bentuk dukungan tersebut.

"Otomatis dukung beliau maju, ya tentu kita mendukung beliau. Bagaimana caranya nanti kita lihat," ujar Jusuf Kalla.

Adapun di sisi lain, Jusuf Kalla memberikan isyarat mengenai sosok yang cocok mendapingi Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019. Menurutnya, sosok yang bisa mendampingi Joko Widodo harus memiliki dua syarat yakni dapat membantu keterpilihannya dan membantu pekerjaan presiden.

"Ya saya kira memang semua tokoh berbeda-beda pengalamannya, caranya, tapi bagaimana semua tokoh bisa membantu kterpilihannya, kedua membantu dalam hal pekerjaan nanti. Dua-duanya mungkin ada yang punya syarat itu," ujar pria asal Bugis tersebut.

Meski sudah memberikan syarat-syarat, Jusuf Kalla mengaku belum memiliki nama yang akan diusulkan sebagai calon wakil presiden di 2019. Dia kembali menegaskan bahwa sosok yang mendampingi Joko Widodo nantinya harus memiliki dua syarat tersebut.

"Belum, karena harus punya dua hal ini. Dan tetntu yang bisa memperluas jangkauan keterpilihan," ujar Jusuf Kalla.

Sebelumnya diketahui, jurnalis senior Asia Times, John Mcbeth kembali membuat analisis menarik seputar Pilpres 2019. Dalam tulisannya berjudul Widodo steams towards easy second term (Jokowi Menuju Kursi Presiden Kedua Kalinya) di Atimes.com pada 7 Februari 2018, McBeth menulis tentang kemungkinan kembalinya duet Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2019.

Sumber McBeth dari internal tim Jokowi menyatakan Jusuf Kalla merupakan pilihan yang paling aman bagi Jokowi untuk maju. Dibanding calon-calon lain dari kalangan Muslim, Jusuf Kalla memiliki banyak kelebihan yang bisa mengambil dan mempengaruhi suara-suara Muslim yang ini menjadi titik lemah Jokowi.

McBeth menulis, Jusuf Kalla adalah Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang memiliki pengaruh luas dan kuat di kalangan umat Islam. Menurut McBeth, Jokowi saat ini memiliki kesulitan mendapatkan calon wakil presiden yang bisa diterima di kalangan Muslim konservatif yang jumlah suaranya sangat signifikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement