Senin 12 Feb 2018 16:39 WIB

MUI Serukan Penutupan Lokalisasi Prostitusi Tondo Kiri

Lokalisasi ditengarai sebagai salah satu penyebar virus HIV/Aids.

Praktik prostitusi.   (ilustrasi)
Foto: EPA/Ennio Leanza
Praktik prostitusi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU  -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah meminta pemerintah di daerah setempat menghentikan prostitusi di Tondo Kiri, Kota Palu, karena diduga menjadi sumber penyebaran HIV/Aids.

Ketua MUI Sulteng, Habib Ali Al-Djufrie di Palu, mengatakan, dalam waktu dekat MUI Sulawesi Tengah akan bertemu dengan Pemerintah Provinsi Sulteng dan Kota Palu untuk menghentikan selama-lamanya aktivitas di lokalisasi Tondo Kiri tersebut.

"Setelah Musyawarah Daerah ke VIII MUI Sulteng, dalam waktu dekat kita juga akan menyurat secara resmi kepada pemerintah daerah," katanya, Senin (12/2).

Menurut Habib Ali, aktivitas prostitusi di lokalisasi Tondo Kiri masih terus berlangsung meski telah ditutup oleh pemerintah kota beberapa tahun lalu.

Dia mengatakan MUI khawatir, jika hal itu dibiarkan tidak menutup kemungkinan eks lokalisasi Tondo Kiri tersebut menjadi tempat penyebaran HIV/AIDS lewat para pekerja seks komersial dan pria hidung belang. "Macam-macam penyakit yang timbul akibat HIV/AIDS ini. Kalau kita menjadi pemimpin, kita harus jaga itu masyarakat kita," ujarnya.

Belum lama ini Pemerintah Kota melalui Forum Libu Todea telah mendialogkan eks lokalisasi Tondo Kiri tersebut dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat.

Namun pertemuan yang berlangsung di Auditorium Kantor Wali Kota Palu itu tidak dihadiri MUI Kota Palu dan organisasi keagamaan padahal mereka juga diundang dalam pertemuan tersebut.

Forum Libu yang dibuka Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said tersebut berlangsung alot karena terdapat tiga opsi yang berkembang yakni ditutup total, tetap dilokasilir dan direlokasi.

Dari tiga opsi tersebut masing-masing memiliki sejumlah argumen sehingga rapat Forum Libu Todea memutuskan agar Pemerintah Kota Palu membentuk tim pemetaan terhadap eks lokalisasi Tondo Kiri tersebut. ertemuan itu juga mengungkapkan penyebaran HIV/Aids di Kota Palu yang telah mencapai lebih dari 600 orang.

Dinas Kesehatan Kota Palu, mencatat sedikitnya 98 orang warga ibu kota provinsi Sulteng itu meninggal dunia akibat terserang virus HIV/AIDS yang berasal dari perilaku seks bebas.

Sejak tahun 2002 hingga 2017 Kota Palu tercatat terdapat 622 orang mengidap penyakit HIV/AID, dan 98 orang dinyatakan meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement