REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Calon Wakil Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, meminta kepada seluruh masyarakat supaya tidak terpancing dengan kasus penyerangan terhadap sejumla tokoh agama. Apalagi, akhir-akhir ini marak pemberitaan, mengenai sejumlah tokoh agama yang diserang orang tak dikenal. Isunya, para pelaku penyerangan itu merupakan orang gila.
"Jangan sampai, umat muslim terprovokasi. Kita harus tetap tenang menyikapi permasalahan ini," ujar Dedi, kepada Republika.co.id, Senin (12/2).
Menurut Dedi, suasana kamtibmas di Jabar ini harus tetap terjaga dengan baik. Jadi, tidak boleh ada eskalasi negatif. Dengan begitu, umat harus menanggapi permasalahan ini dengan kepala dingin. Jangan sampai terpancing emosi.
Dedi menilai, ada pihak dengan sengaja melempar isu tersebut ke masyarakat. Tujuannya, untuk membuat keresahan. Makanya, di sejumlah daerah di Jabar, muncul pemberitaan mengenai penganiayaan terhadap sejumlah ulama.
Apalagi, isu ini dihembuskan menjelang pilkada serentak. Sehingga, perlu diwaspadai pihak-pihak yang tidak ingin melihat waga Jabar dan Indonesia, melaksanakan proses demokrasi dengan baik.
Jabar sendiri, lanjut Dedi, merupakan provinsi dengan kultur yang tenang. Kultur ini, tetap haus terjaga demi kesinambungan kondusifitas di wilayah ini.
"Siapapun orangnya yang melakukan penyerangan terhadap toko agama itu, mereka merupakan pelaku kriminalitas. Harus diproses hukum," ujar Dedi.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang. Jangan sampai tersulut emosi. Adapun penanganan kasusnya, dipercayakan kepada para aparat kepolisian.