REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang Selatan, Banten akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban kecelakaan maut di tanjakan Emen Subang, Jawa Barat. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Suhara Manulang menerangkan ada 18 korban yang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Luka yang dialami korban bervariasi, yakni luka ringan dan luka berat. Setelah tiba di Kota Tangerang Selatan, para korban akan dirujuk sesuai dengan jenis luka yang dialami.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan menyiapkan dua puskesmas untuk membantu korban yang luka ringan, yakni puskesmas di Pamulang dan Bakti Jaya. Sedangkan untuk luka berat akan dilakukan penanganan di RSUD Kota Tangerang Selatan. Bahkan, Dinas Kesehatan telah bekerja sama dengan RS lainnya dalam membantu penanganan korban.
"Pokoknya, seluruh perawatan para korban akan kami bantu. Kita sudah siapkan Puskesmas, RSUD, dan RS alternatif lainnya," ujarnya.
Terkait biaya, Suhara kembali menegaskan jika seluruh warga tak perlu mencemaskan karena merupakan warga Tangerang Selatan. "Untuk pengobatan ditanggung karena kebetulan korban juga warga ber-KTP Tangsel semua," katanya.
Sebelumnya, bus yang berisi rombongan dari Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat Tangerang Selatan sedang berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu. Saat akan pulang melalui Subang Kota, tepatnya di tanjakan Emen, bus oleng dan menabrak sepeda motor hingga akhirnya menabrak tebing dan terguling.
Namun, untuk memastikan penyebab terjadinya kecelakaan itu, polisi masih melakukan pendalaman terkait kejadian sebenarnya dengan meminta keterangan saksi-saksi. Kepala Perwakilan Jasa Raharja Tangerang Sulaiman menegaskan, jumlah korban meninggal akibat insiden tersebut sebanyak 27 orang dengan warga Tangerang Selatan sebanyak 25 orang.