Selasa 13 Feb 2018 20:05 WIB

Pemerintah Pantau Tanjakan Emen Jelang Libur Panjang

Kemenhub melakukan pembenahan jalan sepanjang 2,5 kilometer.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Teguh Firmansyah
Olah TKP dengan menggunakan alat Faro berteknologi tiga dimensi (3D) di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Olah TKP dengan menggunakan alat Faro berteknologi tiga dimensi (3D) di lokasi kecelakaan bus di Tanjakan Emen, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kementrian Perhubungan dalam sepekan ini akan terus melihat perkembangan lalu lintas di kawasan Tanjakan Emen, Subang.

Menurut Direktur Pembinaan Keselamatan Muhamad Yani, Kemenhub juga mulai melakukan pembenahan dengan menambah perlengkapan di jalan sepanjang 2,5 Km itu.  Hal itu sebagai bagian dari pembenahan yang dilakukan oleh Kemenhub bersama pihak-pihak yang terkait.  Apalagi dalam pekan ini lalu lintas tersebut akan padat menyusul libur panjang hari raya imlek.

 

Baca juga, Korban Kecelakaan Bus Pariwisata adalah Ibu-ibu.

 

Yani menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan lalu lintas di lintasan Tanjakan Emen tersebut.  Dalam waktu sepekan mereka memetakan penambahan rambu-rambu, penerangan, rambu sefron agar ketika perjalanan malam, para pengguna jalan di sana bisa terpandu.

"Ya sepekan ini kami fokus pada sisi perlengkapan jalan sepanjang 2,5 Km. Sudah ada DED-nya," ujar Yani dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Pelayanan Angkutan Umum di Jabar di Ruang Air Bus Kantor Dinas Perhubungan Jawa Barat, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Selasa (13/2).

Yani mengatakan, pembenahan tersebut mulai dari rambu kecepatan sampai rambu sefron sehingga saat malam bisa terpandu. Selain itu, di tanjakan Emen pun akan diterapkan aturan pembatasan kecepatan dengan menyiapakan suatu sistem pengawasan. Mereka pun, akan menyiapkan kamera pengintai. Adapun ketetapan kecepatan di Tanjangan Emen tersebut dibatasi jangan melebihi 40 Km/jam.

"Memang kan kalau turunan itu asyik kalau kencang, kalau pelan-pelan tidak enak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement