Jumat 02 Feb 2018 19:08 WIB

Ulama Dianiaya, DPRD: Optimalkan Penanganan PMKS

Pnganiayaan ini menjadi bahan untuk dinas sosial melakukan pengawasan dan penanganan.

Rep: Zuli Istiqamah/ Red: Agus Yulianto
Adik ipar almarhum Ustaz Prawoto, Haji Didin (kiri) tengah memperlihatkan foto-foto almarhum di kediamannya di Cigondewah Kidul, Kota Bandung, Jumat (2/2).
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Adik ipar almarhum Ustaz Prawoto, Haji Didin (kiri) tengah memperlihatkan foto-foto almarhum di kediamannya di Cigondewah Kidul, Kota Bandung, Jumat (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPRD Kota Bandung Isa Subagdja mendorong, pemerintah kota Bandung untuk mengoptimalkan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Terutama kepada warga yang diketahui mengalami gangguan jiwa.

Hal ini, kata Isa, didasarkan pada kasus penganiayaan kepada beberapa ulama yang belakangan terjadi, seperti yang terjadi pada Komandan Brigade PP Persis, Prawoto. Pelaku penganiayaan diduga mengalami gangguan kejiwaan.

"Ini (penganiayaan) menjadi bahan untuk dinas sosial melakukan pengawasan dan penanganan untuk orang-orang yang seperti ini (gangguan jiwa)," kata Isa dalam konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Jumat (2/2).

Menurut Isa, selama ini, Pemkot Bandung sudah berusaha menangani PMKS. Namun kebanyakan hanya yang ada di jalan-jalan. Sementara masih banyak di wilayah-wilayah lain yang belum terjangkau dinas sosial.

 

Dia pun meminta aparat kewilayahan dan masyarakat setempat berperan aktif membantu pemerintah. Yakni dengan melaporkan jika ada warga atau tetangga sekitarnya yang mengalami gangguan jiwa sehingga bisa ditangani. "Saya kira ini peran aktif kewilayahan untuk bisa menyampaikan kondisi masyarakatnya," ujarnya.

Isa pun menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Prawoto yang dipukul pipa besi oleh pelaku yang merupakan tetangganya yang dikabarkan mengalami gangguan jiwa. Dia berharap, kejadian serupa tidak terulang lagi.

Sebelumnya, penganiayaan ulama juga terjadi kepada pimpinan Ponpes Al hidayah, KH. Umar Basri di Cicalengka, Kabupaten Bandung pada 27 Januari lalu. Pelaku juga diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement