Rabu 24 Jan 2018 20:43 WIB

LSI Denny JA: Konflik Internal Turunkan Elektabilitas Hanura

Berdasarkan survei LSI Denny Ja, elektabilitas Hanura saat ini sebesar 0,7 persen

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bayu Hermawan
Jurnalis mengambil gambar ketika pemaparan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bertema ‘Lima Isu Partai di Tahun Politik’ di Jakarta, Rabu (24/1).
Foto: Republika/Prayogi
Jurnalis mengambil gambar ketika pemaparan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bertema ‘Lima Isu Partai di Tahun Politik’ di Jakarta, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Rully Akbar mengatakan elektabilitas Partai Hanura terpuruk jauh dengan perolehan suara sebesar 0,7 persen. Hal tersebut diyakini karena konflik internal yang sedang terjadi di Partai Hanura.

Rully mengatakan, berdasarkan hasil survei tersebut, jika konflik terus berlanjut bukan tidak mungkin Partai Hanura tidak lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) karena perolehan suaranya dibawah empat persen. Sebab, ambang batas parlemen di Pileg dan Pilpres 2019 mendatang ditetapkan harus memperoleh empat persen suara.

"Jika situasi Hanura tidak membaik, maka Hanura berpotensi terlempar dari parlemen dan menjadi partai gurem (di bawah 2 persen)," kata Rully di Gedung Graha Dua Rajawali, Jakarta, Rabu (24/1).

Jika ingin lolos ambang batas parlemen, kata Rully, Hanura harus menciptakan isu yang fresh dan menarik. Selain itu juga dengan mengedepankan figur yang terasosiasikan dengan partai sehingga tidak terlempar dari parlemen.

Perolehan suara 0,7 persen tersebut didasarkan atas survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 7 hingga 14 Januari 2018, terhadap 1200 responden, dengan menggunakan metode multi stage random sampling. Survei sendiri dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dengan responden yang dilakukan serentak di 35 provinsi di Indonesia, dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

Berdasarkan hasil survei LSI tersebut, empat partai lainnya juga memperoleh suara yang rendah, dan terancam tidak lolos ambang batas parlemen. Di antaranya, Nasdem berada diangka 4,2 persen, PPP sebesar 3,5 persen, PKS sebesar 3,8 persen, dan PAN di angka 2,0 persen.

Rully mengatakan, walaupun perolehan suara Nasdem sebesar empat persen, angka tersebut belum bisa dibilang aman. Sebab, katanya, dari survei yang dilakukan terdapat margin of error sebesar 2,9 persen.

"Karna bisa jadi ada kemungkinan suaranya (Nasdem) turun ke bawah sebesar 2,9 persen," tambah Rully.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement