REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi III DPR terpilih Kahar Muzakir mengungkapkan target terdekat di masa kepemimpinannya tersisa yakni penyelesaian Rancangan Undang Undang Revisi Kitab Undang undang Hukum Pidana. Hal itu disampaikan usai ia ditetapkan resmi sebagai Ketua Komisi III DPR baru menggantikan Bambang Soesatyo (Bamsoet)
"Belum tahu (apa saja targetnya), lembaga DPR ini kan musyawarah mufakat, target-targetnya utamakan penyelesaian RKUHP itu saja dalam waktu dekat," ujar Kahar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (24/1).
Kahar juga mengatakan hendak memperbaiki hubungan Komisi III dengan KPK. Hal ini kata dia untuk menjawab anggapan sejumlah pihak, terkait kurang baik hubungan KPK-Komisi III DPR jika dibandingkan dengan mitra komisi III lainnya, seperti Polri atau Kejaksaaan.
"Kita bikim dingin dunia ini tidak perlu panas nanti kepanasan semua nanti ada orang buka baju kan susah kita. Kita perbaiki semua hubungan karena dengan hubungan baik itulah segala sesuatu bisa berjalan dengan lancar, jangan menciptakan ketegangan," katanya.
Hari ini Ketua DPR Bambang Soesatyo resmi melantik Kahar Muzakir sebagai Ketua Komisi III DPR. Kahar ditunjuk oleh Fraksi Partai Golkar menggantikan Ketua Komisi III sebelumnya Bambang Soesatyo.
"Berdasarkan surat Partai Golkar perihal pergantian Komisi III dari Fraksi Partai Golkar DPR perlu kami sampaikan terjadi perubahan dari unsur Fraksi Golkar yakni Ketua Komisi dari semula Bambang Soesatyo digantikan oleh Kahar Muzakir," ujar Bambang di Ruangan Komisi III DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (24/1).
Bambang sebelum mengetuk palu tanda persetujuan, lebih dahulu menanyakan kepada sembilan fraksi dan 23 anggota yang hadir. "Apakah dapat disetujui Kahar Muzakir sebagai Ketua Komisi III DPR?" tanya Bambang yang diikuti dengan persetujuan seluruh fraksi.
"Akhirnya kita memiliki Ketua komisi III DPR baru Kahar Muzakir menggantikan saya," ujar Bambang disertai ketuk palu.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
