REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet memastikan tidak akan maju sebagai calon ketua umum agar soliditas partai tetap terjaga demi menghindari dinamika yang bisa membuat retak Partai Golkar usai mundurnya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pekan lalu.
Sebelum Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketum DPP Partai Golkar, dia menjelaskan telah bersepakat bersama Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Bahlil Lahadalia, untuk maju sebagai calon Ketum Partai Golkar. Namun, menurutnya Agus Gumiwang setelah ditunjuk sebagai Plt Ketum Partai Golkar, menyatakan diri tidak akan maju sebagai calon Ketum Partai Golkar.
Bahlil resmi mendaftar
Bahlil Lahadalia resmi mendaftar calon ketua umum Partai Golkar, Senin (19/8/2024). Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang baru dilantik itu, mengeklaim didukung oleh 469 dari 558 pemilik suara dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar yang akan digelar pada Selasa (20/8/2024) besok.
Selain Bahlil, steering committee gelaran munaslub, juga menerima pendaftaran dari anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Ridwan Hisyam.
Bahlil mengungkapkan, ada dua alasan penting mengapa ia maju dalam bursa caketum Partai Golkar. Alasan pertama, kata Bahli, adalah pribadi.
Bahlil menceritakan, sepuluh tahun lalu, ia pernah mengucap janji untuk menjadi ketua umum Partai Golkar. “Saya menuntaskan ikhtiar saya. Kurang lebih 10 tahun, 4 bulan lalu, saya pernah menyampaikan, kalau ada kompetisi yang dibuka Partai Golkar (untuk posisi ketua umum) maka saya akan ikut,” ujar dia, usai mendaftar di DPP Partai Golkar, di Slipi, Jakarta Barat, Senin (19/8/2024).