REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR, – Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Cianjur tengah memperbaiki lima jembatan penghubung antar desa dan kecamatan yang mengalami kerusakan akibat pergeseran tanah. Proses ini bertujuan untuk memastikan aktivitas masyarakat tidak terganggu, terutama dalam sektor perekonomian.
Kepala Disperkim Kabupaten Cianjur, Cepi Rahmat Fadiana, menyatakan bahwa jembatan yang rusak berada di wilayah utara, tepatnya di Kecamatan Gekbrong, dan tiga lainnya di wilayah selatan, termasuk sebuah jembatan gantung di Kecamatan Tanggeung. "Proses perbaikan sedang berjalan agar aktivitas warga tidak terhambat, terutama perekonomian," ujarnya.
Menurut Cepi, setiap laporan kerusakan yang diterima segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan lapangan. Tim teknis akan melakukan survei, membuat desain, dan merumuskan rencana biaya (RAB) sebelum berkas dikembalikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur untuk proses lebih lanjut. Setelah anggaran tersedia, perbaikan dan pembangunan kembali jembatan dilakukan tanpa menunggu lama karena sifatnya mendesak.
Langkah cepat ini diambil agar masyarakat tidak terisolasi akibat jembatan yang rusak. Cepi menargetkan penanganan ini selesai sebelum akhir tahun. Ia juga mengimbau masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana untuk ikut memantau kondisi jembatan dan segera melaporkan kerusakan ke dinas atau kecamatan.
"Kalau melihat kondisi jembatan rusak, dapat menghubungi kecamatan atau langsung ke dinas, agar segera dilakukan perbaikan. Jangan sampai menunggu ambruk baru dilaporkan," tegasnya. Petugas Disperkim juga rutin melakukan pemantauan pada sejumlah jembatan di seluruh wilayah Cianjur.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika