Selasa 22 Nov 2022 14:37 WIB

Jembatan Otista Kota Bogor akan Dibongkar dan Dibangun Ulang

Jembatan yang kerap menjadi biang kemacetanakan itu akan dibongkar total.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memulai proses pembangunan Jembatan Otista di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Jembatan yang kerap menjadi biang kemacetan di pusat kota ini, akan dibongkar total dan dibangun ulang.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menyebutkan pembangunan Jembatan Otista ini menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 52 miliar. Jembatan ini akan diperluas karena terdapat bottleneck atau penyempitan jalan, sehingga menyebabkan kemacetan di sekitar kawasan Tugu Kujang.

Baca Juga

Bima Arya mengatakan, logo Jembatan Otista sendiri akan disesuaikan. Pembangunan akan dimaksimalkan pada konstruksi dan bertujuan mengurai kemacetan.

“Yang penting konstruksinya harus kuat dan harus bisa mengurai kemacetan. Jadi semaksimal mungkin, seluas mungkin. Karena ini bottleneck satu-satunya pusat kota di sini,” kata Bima Arya di lokasi, Selasa (22/11/2022).

Lebih lanjut, dia menjelaskan, pada Desember 2022 akan dibuka lelang untuk konsultan manajemen konstruksi selama dua bulan hingga Januari 2023. Setelah itu akan dilakukan review atau ulasan desain selama satu bulan hingga Februari 2023.

Pada akhir Februari 2023, lanjut Bima Arya, akan dilakukan lelang konstruksi yang ditargetkan selesai selama satu bulan. Pembangunan jembatan sendiri ditargetkan awal April 2023 untuk peletakan batu pertama atau groundbreaking-nya.

“Artinya kita perhitungkan, kalau April sudah bisa groundbreaking, maka dalam waktu sembilan bulan ini akan targetnya selesai di Desember 2023,” jelas Bima Arya.

Pemkot Bogor sudah menyiapkan pembebasan lahan, pencatatan aset, dan proses pemberkasan untuk lelang manajemen konstruksi. “Saya akan betul-betul awasi, pelototi semua tahapannya, supaya tepat waktu dan tidak gagal lelang,” ujar Bima Arya.

Ke depan, Pemkot Bogor akan berkoordinasi dengan Polresta Bogor, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, dan pihak Istana Kepresidenan Bogor. Sebab, kemungkinan besar Jalan Otista akan ditutup total selama pengerjaan agar mengejar waktu selesai hingga 2023.

Bima Arya memperkirakan, penutupan jalan dan rekayasa lalu lintas akan dilakukan selama sekitar sembilan hingga 10 bulan. Ia pun mengimbau kepada warga Bogor dan sekitarnya yang akan mengunjungi Kota Bogor dan berkegiatan di Kota Bogor, bahwa nantinya akan ada rekayasa lalu lintas selama beberapa bulan.

“Jadi jalur ini tidak akan bisa dilewati total. Ya nanti akan koordinasi juga dengan istana untuk jalur keluar masuk Presiden, pintu mana segera dalam beberapa hari ke depan kita akan koordinasi intens dengan kepolisian dan pihak istana,” ujarnya. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement