REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno Selasa (9/1), menggelar rapat darurat untuk menyikapi lonjakan harga beras di wilayahnya. Ia juga akan turun langsung ke beberapa pasar untuk memastikan harga pangan tetap stabil.
"Hari ini akan ada rapat emergency untuk perihal beras ini dan besok saya akan memimpin untuk turun di beberapa pasar," kata Sandiaga di Balai Kota, Selasa.
Beberapa lokasi yang akan dikunjungi masuk dalam kategori pasar yang berdampak negatif, khususnya bagi masyarakat kelas menengah ke bawah. Ada beberapa pasar yang akan dipantau, di antaranya di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Ada beberapa pasar di Jakarta Timur yang kami pantau juga ada di Kebayoran Lama di pasar selatan, di Jakarta Selatan, dan beberapa pasar yang menunjukan anomali dari segi harga beras," ujar mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini.
Pemantauan akan dilakukan selama tiga hingga empat hari ke depan. Di situ akan dilihat pergerakan harga beras setiap jam. Pagi ini, Sandiaga juga telah berkoordinasi dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito dan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memastikan distribusi beras aman. Kementan akan menambah pasokan beras dari luar Jakarta.
Sebelumnya, Sandiaga mengumumkan adanya lonjakan harga beras di beberapa pasar di DKI Jakarta. Kenaikan itu mencapai 10 persen. "Di beberapa pasar yang dikategorikan pasar yang merah itu sekarang harga sudah meningkat lebih dari 10 persen," kata dia.
Politikus Gerindra itu menjelaskan, harga beras awalnya berada di angka Rp 11 ribu. Kini angka itu terus merangkak. Bahkan, di pasar harga itu telah mendekati Rp 12 ribu. Lonjakan ini disinyalir terjadi karena lemahnya pasokan yang diakibatkan oleh aliran distribusi yang tersendat.
Sandiaga juga mengingatkan agar para pedagang tak menimbun beras. Apabila terjadi penimbunan, satuan petugas (satgas) pangan akan memberikan sanksi dengan tegas.