REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Sebanyak 127 kejadian bencana melanda Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, selama tahun 2017. Itu diungkapkan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap Tri Komara Sidhy.
"Berdasarkan hasil evaluasi yang kami lakukan, ada enam jenis bencana yang terjadi di Kabupaten Cilacap pada tahun 2017, yakni banjir, tanah longsor, angin puting beliung, angin kencang, kekeringan, dan gempa. Secara keseluruhan tercatat sebanyak 127 kejadian dengan total kerugian mencapai Rp 22.028.637.000," katanya melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Cilacap Martono di Cilacap, Rabu (3/2).
Ia mengatakan jika dilihat dari volumenya, bencana angin kencang paling banyak terjadi karena mencapai 52 kejadian, disusul tanah longsor sebanyak 46 kejadian, banjir 26 kejadian, angin puting beliung dua kejadian, serta kekeringan dan gempa masing-masing satu kejadian.
Akan tetapi jika dilihat dari dampak kerusakannya, kata dia, bencana gempa paling banyak menyebabkan kerusakan meskipun hanya tercatat sebanyak satu kejadian.
Dalam hal ini, gempa berkekuatan 6,9 SR yang terjadi pada tanggal 15 Desember 2017, pukul 23.47 WIB, mengakibatkan 1.220 kerusakan infrastruktur di 21 kecamatan dan 88 desa se-Kabupaten Cilacap.
"Kerusakan tersebut meliputi 93 rumah roboh, 193 rumah rusak berat, 153 rumah rusak sedang, 758 rumah rusak ringan, serta tiga unit infrastruktur sekolah, dua unit infrastruktur pasar, 16 unit infrastruktur lainnya. Total kerugian akibat gempa Rp 9.923.482.000," ungkap Martono.
Terkait dengan prakiraan cuaca bulan Januari 2018 yang masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas tinggi, dia mengimbau masyarakat yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor agar tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana tersebut.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meterologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi di Kabupaten Banyumas pada bulan Januari.
"Berdasarkan prakiraan curah hujan yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Semarang, curah hujan di sebagian besar wilayah Cilacap diprakirakan berkisar 301-400 milimeter. Bahkan di beberapa wilayah utara Cilacap diprakirakan berkisar 401-500 milimeter," ujarnya.