Kamis 28 Dec 2017 15:42 WIB

Penerbit tak Penuhi Panggilan KPAI Terkait Buku Konten LGBT

Rep: Fergi Nadira/ Red: Joko Sadewo
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Penerbit Pustaka Widyatama (PW) tidak memenuhi panggilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terkait buku yang berisi konten lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Buku yang dilaporkan ke KPAI  berjudul "Balita Langsung Lancar Membaca" dengan metode bermain sambil belajar (BSB) yang ditulis oleh Intan Noviana.

"Kami sudah memanggil dan penerbit tidak datang tanpa konfirmasi," kata Ketua KPAI, Susanto di Kantor KPAI, Kamis (28/12). Selanjutnya, KPAI akan memanggil kembali penerbit PW, karena buku tersebut sudah meresahkan orang tua dan masyarakat.

Koordinator bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti mengatakan, akan menggali keterangan dari penerbit untuk mengklarifikasi isi buku yang dianggap tak patut tersebut. Pasalnya dari kalimat-kalimat yang ditampilkan dalam buku itu, diduga kuat mengandung unsur LGBT atau secara berani dan terang-terangan mengampanyekan LGBT.

"KPAI menduga penulis, ingin memakai rima sama dalam kalimat itu, namun tidak tepat sasaran, malah jadi meresahkan semua pihak" kata Ratna di dalam konferensi media di KPAI, Kamis (28/12). Kalimat yang mengandung unsur LGBT tersebut di antaranya Opa bisa jadi waria, Fafa merasa dia wanita, Ada waria suka wanita.

Untuk itu, KPAI mendesak penerbit untuk segera merevisi buku itu dan meminta bukti revisi berupa sampel buku yang sudah dicetak dan direvisi. Jika dalam panggilan berikutnya Penerbit PW tidak hadir, maka KPAI akan mendatangi kantor pusat penerbit di Klaten, Jawa Tengah.

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement