Sabtu 23 Dec 2017 18:12 WIB

Pilkada Jatim 2018, Gerindra Lirik Moreno Soeprapto

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad memberitahukan penundaan rapat konsultasi fraksi-fraksi terkait permasalahan hukum Setya Novanto (Setnov) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).
Foto: Republika/Santi Sopia
Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Sufmi Dasco Ahmad memberitahukan penundaan rapat konsultasi fraksi-fraksi terkait permasalahan hukum Setya Novanto (Setnov) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra masih terus mencari sosok yang tepat untuk diusung dalam Pilkada Jawa Timur 2018. Jika sebelumnya, Gerindra memberikan surat tugas kepada La Nyalla Mahmud Mattaliti untuk mencari dukungan parpol dalam pencalonan Pilgub Jatim, kini Gerindra berencana memajukan kader mudanya Moreno Suprapto di Pilgub Jawa Timur.

Wakil ketua Umum DPP DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap alasan partai yang diketuai Prabowo Subianto melirik Moreno. Moreno yang mantan pembalap, dinilai memiliki prestasi cemerlang baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu Moreno juga dinilai memiliki akar yang kuat di Jawa Timur karena keluarga besar ayahnya memang asli Jawa Timur.

"Pada Pemilu 2014 lalu, Moreno yang baru pertama kali ikut langsung terpilih karena memperoleh suara yang sangat signifikan yaitu lebih dari 52.000 suara di Daerah Pemilihan Jawa Timur V yang meliputi Malang Raya," ujar Dasco dalam keterangan pers, Sabtu (23/12).

Ia pun meyakini, sosok Moreno sangat bisa dijual di Pilgub Jatim. Terlebih, jika dilihat dari peta politik saat ini, Moreno dinilai sebagai pilihan alternatif dari dua calon yang ada yakni Saifullah Yusuf maupun Khofifah Indar Parawansa.

"Moreno punya peluang besar untuk menjadi pilihan alternatif karena memiliki karakter beda dengan Khofifah Gus Ipul," katanya.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Gerindra lainnya Fadli Zon mengatakan, munculnya nama Moreno masih dalam tahap penggodokan awal di Partai Gerindra. Sehingga pihaknya belum dapat memastikan kapan dilakukan deklarasi dukungan. Namun ia berharap, ada kesediaan dari Moreno terkait usulan tersebut.

"Makanya ini kita masih dalam penggodokan. Kalau benar Moreno bersedia dan ada partai yang sama mau berjuang, memang eranya orang-orang muda," kata dia.

Sementara urung berlanjutnya dukungan Gerindra kepada La Nyalla karena ia dinilai kurang berhasil menggalang dukungan politik. Meskipun kata Fadli, La Nyalla berkiprah dalam berbagai organisasi kemasyarakatan.

"Pak La Nyalla itu sudah kita beri kesempatan untuk mendekati partai lain untuk menggalang dukungan dari partai politik, itu penggalangan itu yang mungkin kurang berhasil. Kita kan kalau mau mencalonkan disana harus mendapatkan dukungan dari partai politik. Kita lihatlah nanti.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Gerindra memberikan surat tugas kepada La Nyalla Mahmud Mattalitti untuk memenuhi syarat pelaksanaan pilkada wilayah setempat.

Melalui surat bernomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017 tersebut, ditandatangani Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan menugaskan kepada La Nyalla untuk memenuhi persyaratan pencalonan Pilkada Jatim, antara lain dukungan dari partai lain dan kelengkapan pemenangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement