Jumat 22 Dec 2017 05:24 WIB

Keterwakilan Perempuan Sumsel di Parlemen di Bawah 30 Persen

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kaukus Perempuan Politik Indonesia Sumatra Selatan, RA Anita Noeringhati membuka workshop peran perempuan dalam kepemimpinan di Aula DPRD Sumsel
Foto: Maspril Aries/Republika
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kaukus Perempuan Politik Indonesia Sumatra Selatan, RA Anita Noeringhati membuka workshop peran perempuan dalam kepemimpinan di Aula DPRD Sumsel

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Keinginan memenuhi kuota 30 persen keterwakilan perempuan di parlemen di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih di bawah harapan. Dari 18 anggota parlemen yaitu DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota jumlah perempuan yang duduk menjadi anggota DPRD masih di bawah 20 persen.

"Jumlah anggota parlemen perempuan di DPRD provinsi dan kabupaten/kota di Sumatera Selatan masih rendah. Masih di bawah 20 persen. Keterwakilan perempuan di Sumsel sebagai anggota dewan hanya sekitar 17,33 persen," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah Kaukus Perempuan Politik Indonesia (DPD KPPI) Sumatera Selatan RA Anita Noeringhati, Kamis (21/12).

Anita Noeringhati yang juga anggota DPRD Sumsel menjelaskan, di DPRD Kabupaten Ogan Ilir dari 40 anggota DPRD hanya dua perempuan. Kemudian di Kabupaten Musi Rawas dari 45 anggota dewan hanya satu perempuan. "Itu artinya keterwakilan di dua daerah itu hanya 2,2 persen," ujarnya.

Menurut Ketua KPPI Sumsel dari 18 parlemen atau DPRD yang ada di Sumsel, hanya di DPRD Provisni Sumsel jumlah keterwakilan perempuan cukup banyak. "Dari 75 anggota DPRD Sumsel ada 15 anggota DPRD adalah perempuan sebanyak 20 persen," kata anggota DPRD Sumsel yang menjabat Ketua Komisi IV.

Rendahnya keterwakilan perempuan di parlemen menurut anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar menjadi salah satu pekerjaan rumah KPPI Sumsel untuk meningkatkan keterwakilan perempuan Sumsel di parlemen pada pemilu mendatang. Menyonsong pemilu 2019 salah satu upaya yang dilakukan KPPI Sumsel untuk mendorong peningkatan jumlah perempuan dalam pencalonan dan juga keterpilihan di parlemen adalah dengan menyelenggarakan workshop peran perempuan dalam kepemimpinan dengan memberikan persiapan dan kiat perempuan menuju Pemilu 2019.

Pada kegiatan workshop yang berlangsung 24 November 2017 tersebut hampir seluruh partai politik di Sumsel mengirimkan wakilnya khususnya pengurus dan anggota perempuan. "Workshop menghadirkan narasumber Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini," kata Anita Noeringhati.

Anita mengharapkan kuota 30 persen pada pencalonan mendatang bisa terpenuhi. "Harapannya tentu kuota keterwakilan perempuan 30 persen pada seluruh parlemen atau DPRD di Sumsel bisa terpenuhi, " ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement