Jumat 15 Dec 2017 18:16 WIB

Sodetan Penangkal Banjir Bogor Raya Permai Hampir Rampung

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Indira Rezkisari
Suasana pembangunan proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB di Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10).
Foto: Antara
Suasana pembangunan proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB di Jalan Soleh Iskandar, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembangunan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) memberikan dampak terhadap masyarakat sekitar, termasuk warga Bogor Raya Permai. Salah seorang warga, Umaryani (42 tahun), pembangunan menyebabkan aliran air sungai menjadi lebih besar dibanding dengan biasanya.

Umaryani menjelaskan, kondisi tersebut disebabkan semua aliran air menjadi diarahkan ke tempatnya. Jadinya, untuk menghindari banjir, dibuat tembok penahan tanah (TPT). Selain mengatur debit air, TPT berfungsi menahan sampah, ujarnya ketika ditemui Republika.co.id, Jumat (15/12).

Menurut Umaryani, TPT yang masih berdiri sampai saat ini merupakan hasil pemikiran dan inisiatif dari warga setempat. Tapi, berdasarkan yang ia lihat, kontraktor pembangunan tol BORR justru tidak membuat gorong-gorong air di sekitar rumah warga untuk membantu pembuangan air ke sungai.

Sebelum ada pembangunan, ucap Umaryani, saluran air masih ada. "Tapi, setelah mulai proyek, tidak ada gorong-gorong, padahal debit airnya besar dan menimbulkan potensi banjir kalau didiamkan begitu saja di musim hujan," ujar lelaki yang bekerja sebagai kontraktor itu.

Berbagai upaya sebenarnya sudah dilakukan Umaryani dan warga Bogor Permai lain. Tidak hanya membuat TPT, masyarakat juga sudah pernah menyampaikan aspirasi dan pendapat tentang pentingnya keberadaan saluran air ke pihak kontraktor. Tapi, opini itu tidak mendapat tanggapan.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memantau permasalahan tersebut pada Jumat (15/12). "Keluhan ini sudah ada selama dua hingga tiga tahun terakhir karena saluran air tidak dapat menampung air sungai dan membuat banjir," ujarnya di sela sidak.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah mendesain sodetan dan TPT di tiga titik sejak beberapa bulan lalu. Sidak dilakukan untuk memastikan proses pembuatan berjalan lancar dan mengantisipasi dampaknya.

Bima mengatakan, Pemkot Bogor akan terus berkomitmen untuk terus mencermati pembangunan sodetan dan TPT yang membutuhkan dana Rp 1,7 miliar itu. "Termasuk, apakah ketika hujan, air masih menggenang ke tempat lain atau tidak," ucapnya.

Untuk lebih memastikan warga setempat tidak mengalami banjir, Bima mengatakan, Pemkot juga akan merencanakan pelebaran aliran air. Sampai saat ini, pembangunan sudah 90 persen dan ditargetkan selesai Jumat depan (22/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement