Sabtu 16 Dec 2017 07:43 WIB

Beda Arkeolog Jaman Now dan Future (2)

Arkeolog (ilustrasi)
Foto:
Arkeolog Bulgaria sedang menggali makam

Representasi virtual kita pernah menjelajah di dunia maya. Catatan perbuatan kita direkam sendiri maupun oleh orang lain. Meskipun tidak semua aktivitas kita terekam, namun mampu membuat kita terkejut bahwa apa yang kita lakukan telah direkam oleh diri kita maupun pihak lain.

Jika kita sekarang membuka kembali Alquran, maka cukup banyak ayat mengenai kehidupan setelah kematian yang kunci keselamatannya adalah pada rekaman atau catatan kita selama hidup di dunia.

Az-Zumar (39):69 - Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan.

Al-Qamar (54):52 - Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan.

Al-Jāthiyah (45):28 - Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

Di akhirat nanti, para malaikat dan nabi boleh jadi tidak perlu turun tangan, karena justru tiap manusia lah yang menjadi saksi atas dirinya sendiri.

Al-Qiyāmah (75):14 - Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri,

Yā-Sīn (36):65 - Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

Bahkan ketika di dunia pun, anggota tubuh kita sering bersaksi yang membuat kita tidak dapat mengelak, jika kita telah melakukan suatu tindakan tercela. Pada awalnya kita tutup mulut. Namun, ternyata pesan singkat kita yang masih terekam membuat kita melongo.

Kita seakan menyalahkan tangan kita yang telah mengetik pesan. Video kita berada di lokasi tidak terpuji ternyata tersebar dan menjadi viral. Kita mungkin memukul kaki kita sendiri yang terbukti telah menginjak lokasi itu. Pada akhirnya, selain rasa malu, kita juga harus menanggung konsekuensi perbuatan kita.

Semoga lembaran buku catatan kebaikan kita semakin bertambah agar menjadi bekal yang memadai untuk hidup di alam keabadian. Wallahu a'lam.

*Doktor Arkeologi lulusan Universitas Indonesia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement