Jumat 08 Dec 2017 16:13 WIB
Pilgub Jabar 2018

Gerindra Tolak Dianggap Pisah Ranjang dengan PKS-PAN

Rep: Santi Sopia/ Red: Andri Saubani
Wakil Gubernur Jabar yang juga calon Gubernur Jabar, Deddy Mizwar (kanan) dan Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wakil Gubernur Jabar yang juga calon Gubernur Jabar, Deddy Mizwar (kanan) dan Ketua DPW PKS Jabar Ahmad Syaikhu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono menolak anggapan pisah ranjang dengan PKS dan PAN maupun Demokrat pada pengusungan calon di Pilkada 2018. Arief mengatakan, Pilkada Jabar tidak bisa jadi ukuran kalau Gerindra dianggap pisah ranjang.

 "Enggak lah, ini kan bukan pisah ranjang, ini hanya Gerindra punya calon sendiri untuk Jabar," kata dia, Jumat (8/12).

 

Dia mengatakan setiap tokoh yang diusung tidak berarti memiliki chemistry yang sama dengan partai. Adapun, untuk Pilkada Jabar 2018, jelas Arief, Gerindra hendak mengedepankan kearifan lokal, di mana calon gubernurnya harus tokoh Sunda.

 

Sebab, Jawa Barat kental akan simbolnya yakni suku Sunda. Sementara pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu yang diusung PKS, Demokrat, menurut dia, keduanya bukan dari Sunda. Sedangkan untuk Pilkada Jawa Timur (Jatim), Gerindra berencana membuat poros baru dengan PAN. "Di Jatim sama PAN, di Kaltim sama PAN, belum lagi di kabupaten-kabupaten, PAN-Gerindra-PKS," ujarnya.

 

Dia menegaskan untuk koalisi 2019, poros partai-partai tersebut tetap solid. Hanya, untuk Jawa Barat, Gerindra memang memiliki calon sendiri. "Jadi nggak bisa terus sama-sama, nggak ada pisah ranjang, kita tetep solid sama PKS, PAN, untuk 2019 tetep solid," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement