Jumat 10 Nov 2017 09:44 WIB

Boy: Kelompok Kriminal Bersenjata Culik Warga Tembagapura

Irjen Pol Boy Rafli Amar
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Irjen Pol Boy Rafli Amar

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat yang menyebutkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah menculik Martinus Beanal, warga Utikini, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, sejak Rabu (8/11). Boy mengatakan pihaknya masih mendalami penculikan tersebut.

"Dari laporan yang diterima dari pihak keluarga bahwa yang bersangkutan yakni Martinus Beanal sudah tidak pulang selama dua hari," ujar Irjen Boy Rafli di Jayapura, Jumat (10/11).

Namun, polisi masih menyelidiki apakah kasus penculikan yang dimaksud adalah korban penganiayaan berat yang dilakukan KKB atau bukan. Boy mengakui pihaknya masih mendalami apakah korban penganiayaan KKB yang beredar di media sosial adalah Martinus Beanal atau bukan.

"Kami masih mendalaminya dan menyesalkan tindakan penganiayaan terhadap warga sipil yang dilakukan KKB," ujar Boy melalui telepon selularnya sembari mengaku masih berada di Tembagapura.

Ia mengatakan satgas penanggulangan gangguan KKB masih terus berupaya secara persuasif untuk membebaskan ribuan warga yang disandera baik di sekitar Kimberly-Utikini maupun Banti.

Satgas masih melakukan berbagai cara agar pembebasan warga tidak menimbulkan korban jiwa khususnya di masyarakat. Ketika ditanya tentang persenjataan, Boy menyebut KKB diperkirakan memiliki 30-an pucuk yang merupakan hasil rampasan dari TNI dan Polri serta mempersenjatai diri dengan senjata tradisional seperti panah.

Kampung Kimberli-Utikini-Banti terletak sekitar 500 meter dari Polsek Tembagapura, dan dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda empat. Aksi teror bersenjata yang dilakukan KKB sejak awal Oktober lalu di kawasan Tembagapura menyebabkan tujuh anggota Brimob terluka, satu diantaranya meninggal serta tiga warga sipil terluka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement