REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuka kembali jalur protokol Sudirman-Thamrin untuk dilalui oleh kendaraan roda dua disambut baik oleh pengendara roda dua, khususnya pengemudi ojek online.
Salah satu pengendara ojek online, Muhamad Suhaemi (35 tahun) mengatakan, sebagian besar akses ojek online mengarah ke pusat kota. Sehingga, dalam mengantar penumpang ia harus memutari wilayah tersebut karena kendaraan roda dua tidak diperbolehkan melewati jalur Sudirman-Thamrin.
"Biasanya kan kewat Tanah Abang dulu, ya muterlah kalau lewat situ," kata Suhaemi kepada Republika.co.id, Kamis (9/11).
Dengan dibukanya jalur Sudirman-Thamrin bagi kendaraan roda dua, menurut Suhaemi akan lebih menghemat waktu. "Dari segi kecepatan waktu lebih efisien, kalau lama kan kasihan costumernya," jelasnya.
Walaupun begitu, Suhaemi tidak menapik dengan dibukanya jalur tersebut bagi kendaraan roda dua akan mengakibatkan kemacetan yang semakin parah. Untuk itu, ia berharap agar pemerintah menyediakan jalur khusus bagi pengendara motor guna mengurai kemacetan. "Tapi memang harus diadain jalur khusus motor, khusus mobil. Biar ngurangin kecelakaan juga, biar nggak macet," ucapnya.
Namun, Suhaemi tetap mendukung pembangunan transportasi massal yang saat ini sedang digencarkan oleh pemerintah. "Kalau pembangunan saya setuju seratus persen, apa lagi kalau selesai tahun depan pasti macet akan semakin berkurang. Pembangunan ini akan bikin semuanya jadi tidak terhambat," katanya.
Tidak berbeda dengan pengemudi ojek online lainya, Ardi (28) juga menyambut baik rencana dibukanya jalur Sudirman-Thamrin bagi kendaraan roda dua. Dengan kembali dibukanya jalur tersebut, kendaraan roda dua tidak harus memutari jalur lain. "Dulu sewaktu dibuka, saya ke sana sebentar saja lewat Jalan Casablanca, langsung belok kanan ke Bundarah HI, langsung lurus saja ke Thamrin," katanya.
Sehingga, lanjut Ardi, dengan begitu akan lebih menghemat waktu dan menghemat bahan bakar. "Dari segi waktu juga efisien, nggak habisin banyak waktu, BBM juga lebih irit. Jadi ada uang lebih untuk dibawa pulang," kata Ardi
Sama dengan Suhaemi, Ardi mengatakan, jika jalur tersebut kembali dibuka, kemungkinan akan menambah kemacetan di jalur tersebut. Menurutnya, demi kepentingan negara, ia bersedia untuk jalur tersebut tidak dibuka untuk roda dua. "Kalau ditinjau dari jalur protokol pasti bakal bikin macet parah. Kalau untuk kepentingan negara ya nggak usah dibuka. Tapi kalau untuk kepentingan saya (sebagai pengemudi ojek online) ya sebaiknya dibuka, mengharap banget," jelasnya.