REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, pada Kamis (2/11), melakukan peletakkan batu pertama pembangungan Pabrik Pengolahan Ikan Tuna, PT Yakin Pasifik Tuna. Ini menandai pembangunan pabrik yang berada di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo, Banda Aceh.
Dalam sambutannya Gubernur berharap perusahan pengolahan tuna tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Hal tersebut dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi perikanan Aceh, meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mampu menjadi sumber pendapatan bagi Aceh. Dengan lahirnya pabrik tersebut dapat menjadi pemicu semangat para pengusaha lain untuk berbisnis di sektor perikanan Aceh.
Gubernur menjelaskan potensi di sektor perikanan selama ini masih belum tergarap maksimal. Padahal tiga sisi Aceh berbatasan langsung dengan laut, sehingga menjadikan Aceh sebagai kawasan dengan sumber daya kelautan sangat besar.
"Hal ini wajar, mengingat Aceh memiliki luas kawasan laut mencapai 295 ribu kilometer persegi dengan panjang garis pantai mencapai 2.666 km," kata Gubernur melalui siaran persnya.
Dengan perhitungan tersebut, potensi perikanan Aceh diperkirakan mencapai ratusan ribu, bahkan menurut Gubernur dapat mencapat jutaan ton pertahun.
Tuna adalah salah satu jenis ikan yang menjadi produk perikanan andalan Aceh. Dengan cita rasa yang lezat dan kandungan gizi sangat tinggi, ikan tuna digemari oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Untuk mengelola potensi ikan tuna di Aceh, Pemerintah Aceh terus berupaya untuk melengkapi dari sarana hingga fasilitas yang dibutuhkan. Termasuk menggulirkan berbagai program pemberdayaan dan penguatan di sektor perikanan dan kelautan.
Untuk ikan tuna tentu peran sektor swasta tentunya sangat dibutuhkan. Terlebih data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh, bahwa produksi ikan tuna di Pelabuhan Perikanan Lampulo pada 2016 sebanyak 2.459 ton, meningkatkan dibandingkan dengan 2015 sebesar 2.119 ton. Maka proses pemasaran dan geliat ekonomi nelayan tentu tidak terlepas dari keberadaan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi perikanan.
Ikan tuna dijual untuk konsumsi lokal seperti wilayah Aceh dan Sumatera Utara, serta ekspor ke manca negara. Pabrik tersebut dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2018.
"Atas nama Pemerintah Aceh, saya menyambut baik dan mengucapkan selamat, karena dengan ditandai peletakan batu pertama, telah hadir sebuah perusahaan perikanan di Aceh, yaitu PT Yakin Pasifik Tuna," tutupnya.
Peletakan batu pertama tersebut turut dilakukan oleh Direktur PT Yakin Pasifik Tuna Aceh, Almer Havis, Direktur PT Yamako Pasifik Kuala Lumpur, Abdul Malik Hasan, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdinm serta investor dari luar negeri dan sejumlah tamu lainnya.