REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kesehatan Aceh menyebut sekitar 1 juta anak usia 0-12 tahun di provinsi itu telah mendapatkan imunisasi polio tetes selama pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio, menyusul Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio atau lumpuh layu di Aceh.
"Untuk capaian seluruh Aceh sampai dengan kemarin masih 89 persen dari target 1,2 juta anak Aceh," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan saat ini petugas di seluruh Aceh terus melakukan imunisasi polio kepada anak. Terutama di daerah dengan capaian di bawah 90 persen, seperti Kabupaten Aceh Besar yang merupakan daerah dengan capaian paling rendah.
Selanjutnya, Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Jaya, dan Kabupaten Aceh Utara. Sedangkan daerah dengan capaian yang sudah mendekati 90 persen yaitu Kota Subulussalam.
"Kita masih tetap melaksanakan Sub PIN polio di Aceh, terutama bagi kabupaten/kota dengan capaian di bawah 90 persen. Karena target kita itu 95 persen," ujarnya.
Iman menjelaskan Kemenkes RI telah mengeluarkan surat bahwa pelaksanaan Sub PIN polio di 23 kabupaten/kota di Tanah Rencong itu rampung pada 31 Desember 2022, dengan capaian akhir masing-masing daerah sebanyak 95 persen.
Namun, lanjut Iman, bagi daerah dengan capaian masih di bawah 90 persen, maka diberi waktu hingga 13 Januari 2023 untuk terus melakukan sweeping ke rumah-rumah warga dalam upaya melakukan imunisasi polio tetes kepada anak.
Selain itu, petugas kesehatan juga terus melayani pelaksanaan imunisasi di pos Sub PIN polio yang telah ditetapkan pemerintah, seperti Posyandu, Puskesmas, Puskesmas Pembantu hingga sekolah dan madrasah.
"Ini masih terus berproses, seperti pekan ini di Aceh Besar, Banda Aceh, Bireuen, Aceh Utara. Mereka masih tetap terus jalan melakukan sweeping imunisasi," kata Iman.
Sejauh ini, menurut Iman, masih ada orang tua yang menolak anaknya mendapatkan imunisasi polio, padahal imunisasi merupakan upaya untuk melindungi anak dari penyakit lumpuh layu. Hal ini menjadi salah satu kendala yang dialami petugas di lapangan.
Selain itu, petugas juga terkendala karena pelaksanaan Sub PIN polio bertepatan dengan hari libur sekolah sehingga tidak ada siswa di sekolah.
"Tapi sejak 3 Januari kemarin anak-anak sudah mulai efektif lagi ke sekolah sehingga (imunisasi) ini bisa terus berjalan," ujarnya.