REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan ada rencana jangka panjang dan pendek untuk menyelesaikan sengkarut pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sandi memastikan solusi jangka pendek akan diumumkan pada Jumat (3/11). "Jangka pendek kita harus ada terobosan, inovasi. Ya mudah-mudahan Jumat bisa kita sosialisasikan dan hari Senin mulai dieksekusi," kata Sandi di Balai Kota, Selasa (31/10).
Menurutnya, penataan kawasan Tanah Abang harus berbasis data. Berdasarkan data yang dimiliki smart city, Sandi mengatakan, banyak keluhan berkaitan dengan perbaikan jalan yang mengakibatkan kemacetan. Dia mengaku memerintahkan jajarannya memberikan finalisasi penataan sebagai upaya jangka pendek maupun jangka panjang. "Kalau jangka panjang cukup jelas bahwa itu akan ditata dalam transit oriented development (TOD)," ujar dia.
PT KAI, lanjut Sandi, sudah menyiapkan konsep TOD. Namun, Sandi berharap PT KAI juga berintegrasi dengan seluruh pihak. Sebab, di Tanah Abang ada PD Pasar Jaya dan Transjakarta berada dalam satu kawasan. Sandi ingin, beberapa moda transportasi yang ada di sana harus disatukan.
Dia menambahkan, banyak usulan untuk memperbaiki kesemrawutan di Tanah Abang. Sandi mengatakan, ada yang mengusulkan meminjam lahan PT KAI untuk bisa digunakan sebagai lahan parkir, merevitalisasi Blok G dan beberapa usulan lain. Termasuk wacana akan dibuat skybridge yang digagas di era kepemimpinan sebelumnya.
"Intinya sih belum dieksekusi saja. Jadi kita tidak usah menyalahkan yang lama. Kita fokus ke depan saja," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku sudah menyiapkan rencana untuk penataan PKL di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rencana itu diproyeksikan untuk jangka panjang agar kejadian serupa tak terulang. "Ada terobosan menarik tapi kita kan enggak cerita rencana, kita laporkan kalau sudah eksekusi," kata dia.