Jumat 20 Oct 2017 00:57 WIB

Kritik Fahri Hamzah di 3 Tahun Jokowi-JK

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Indira Rezkisari
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah
Foto: Humas DPR
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengevaluasi tiga tahun Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang dinilainya masih kurang dalam hal soliditas. Tepat 20 Oktober 2017 ini merupakan tiga tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, menurutnya soliditas yang dimaksud dalam hal pengelolaan pemerintah secara umum.

"Soliditas pengelolaan kabinet itu memudar. Soliditas pengelolaan pemerintah secara umum itu memudar," ungkap Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis (19/10).

Ia pun menduga hal ini karena janji-janji kampanye tidak terlalu diinternalisasi kabinet Jokowi-JK yang harusnya menjadi dasar persatuan kerja. Hal itu juga membuat semangat kerja dan kekompakan di dalam kabinet memudar.

Sebab menurutnya juga Jokowi gagal menjadi pemersatu (solidary maker) di dalam kabinetnya. "Dugaan saya Pak Jokowi gagal sebagai solidarity maker. Pak Jokowi kurang pegang orang-orangnya. Dan tidak ada yang membantu Jokowi memegang kabinet. Kalau kita lihat pertengkaran-pertengkaran ini kan nyata. Sampai terakhir untuk itu nyata orang seharusnya ini diperkuat grip-nya," kata Fahri

Karenanya, di waktu dua tahun tersisanya, Jokowi diharapkan mampu merealisasikan apa yang belum di sisa waktunya tersebut. "Sebab survei mengatakan ada kekecewaan publik ada perasaan tidak jelas masa depannya pada tingkat kesejahteraan dan daya beli yang menurun, ini hati hati sebab ekonomi sangat berbahaya sekali, sebab dia memicu sektor-sektor lain," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement