Kamis 19 Oct 2017 05:42 WIB

Aher Nilai Ponpes Mampu Mendidik Generasi Kuat Dunia dan Akhirat

Rep: arie lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pondok Pesantren (Ponpes) tertulis dalam tinta sejarah emas bangsa ini. Kontribusi nyata para ulama dan santri Ponpes mampu menghadirkan kedigdayaan negeri Indonesia, sehingga mampu keluar dari penjajahan di masa perjuangan.

Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, kontribusi Ponpes tersebut masih berlangsung hingga saat ini. Ia menilai, Ponpes mampu menghadirkan cara mendidik generasi kuat secara ilmu dunia dan akhirat. Cara mendidik seperti ini, jarang dimiliki lembaga pendidikan lainnya di Indonesia.

"Hasilnya, Pondok Pesantren mampu menghadirkan genersi yang kuat secara rohani dan jasmani, juga kuat dari aspek karakter dan moral sebagai insan manusia," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, Rabu (18/10).

Aher menjelaskan, mengenai konsep cara mendidik yang dihadirkan ponpes sejak lama. Menurut Aher, Ponpes satu-satunya lembaga pendidikan yang berhasil memadukan dua kutub keilmuan, yaitu Ulum dan Funun. Ulum, adalah jenis-jenis keilmuan beraneka ragam yang bersumber dari Wahyu, Alquran, dan Sunah Rasulullah SAW.

Output atau keluarannya adalah nilai-nilai kehidupan yang mengajak manusia hidup lurus menuju titik akhir, yaitu akhirat. "Namun, ilmu saja itu tidak cukup, karena kita hidup di dunia untuk berkemajuan. Perlu ada kutub lain, yaitu Funun," katanya.

Funun, kata dia, adalah jenis-jenis keilmuam yang bersumber dari ayat-ayat alam semesta ciptaan Allah, kemudian digunakan oleh manusia untuk memudahkan kehidupan. Terarah dan mudah adalah sebuah keinginan dalam kehidupan. Hidup kita terarah karena Ulum yang bersumber dari Wahyu, juga hidup kita mudah karena Funun, aspek Ilmu Pengetahuan dan Iptek yang berkembang untuk kemajuan yang kita inginkan bersama.

Itulah dua kutub keilmuan yang seimbang dan ternyata setelah kami berfikir, berfikir, dan berfikir, ternyata yang bisa memadukan dua kutub ilmu ini adalah pesantren-pesantren di Indonesia, kata Aher .

Oleh karena itu, kata dia, pesantren sebagai tulisan sejarah harus berkembang dengan ajaran di negeri kita. Karena kekhasan Indonesia dengan penjagaan moral yang sangat kuat selama ini. "Itu karena salah satunya kehadiran pesantren-pesantren, katanya.

Saat ini, kata dia, da sekitar 12.000 ponpes di seluruh Jawa Barat. Pesantren memiliki cara pendidikan khas yang tidak dimiliki tempat-tempat lain. Cara mendidik yang menghadirkan keseimbangan kehidupan antara dunia dan akhirat, serta keseimbangan materi dan rohani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement