Jumat 13 Oct 2017 22:00 WIB

Nasdem Belum Pikirkan Tokoh Jadi Cawapres 2019

Rep: Kabul Astuti/ Red: Bilal Ramadhan
Politikus Partai Nasdem Johnny G Plate.
Politikus Partai Nasdem Johnny G Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Fraksi Nasdem di DPR RI, Johnny G Plate mengatakan masyarakat semakin konsen akan calon pemimpinnya sehingga mereka mulai memperhatikan paket-paket pemimpin mana yang cocok dengan kebutuhan. Dalam survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis Rabu (11/10) lalu, muncul beberapa nama yang dianggap potensial mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.

Antara lain, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Panglima TNI Gatot Nurmantyo, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Wakil Ketua Fraksi Nasdem ini menanggapi positif hasil survei Indikator Politik Indonesia yang mencatat elektabilitas Jokowi di posisi pertama dengan 58,9 persen.

Menurut Johnny, survei itu memberikan gambaran bahwa masyarakat sudah semakin percaya dan paham akan program-program pemerintahan Jokowi. Masyarakat juga sudah mulai merasakan hasil konkret dari program-program pemerintahan Jokowi-JK.

Kendati demikian, Johnny mengatakan masa pemilihan presiden masih lama. Saat ini, Nasdem masih berpikir fokus mendukung program-program pemerintahan Joko Widodo agar dapat terselesaikan dengan baik. Pada waktunya nanti, sesuai prosedur dan pentahapan pilpres, barulah Nasdem akan menampilkan calon.

"Saat sekarang ini kami Nasdem khususnya itu masih fokus menyelesaikan pemerintahan, belum ngomong soal calon presiden. Kami masih lebih fokus ke situ supaya program-program presiden lebih sukses dan presiden menyelesaikan masa pemerintahannya dengan baik," kata Johnny kepada Republika.co.id, Jumat (13/10).

Mengenai calon wakil presiden di 2019, Johnny melihat kecenderungan Gatot Nurmantyo dilirik oleh masyarakat. Nasdem memperhatikan bahwa ada elektabilitas yang baik atau kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada Gatot untuk menjadi pendamping Jokowi.

Tapi Nasdem menilai Gatot lebih baik menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai Panglima TNI sampai akhir masa tugas. "Pak Gatot kan saat ini masih menjadi panglima. Politiknya Pak Gatot saat ini adalah politik negara. Sebagai panglima, undang-undang mensyaratkan mereka tidak terlibat di dalam politik praktis," kata Johnny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement