Ahad 08 Oct 2017 14:52 WIB

Korsleting Diduga Sebabkan Kebakaran Pertokoan Sabang

Petugas kebakaran berada di sejumlah pertokoan yang terbakar di jalan Sabang, Jakarta, Ahad (08/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Petugas kebakaran berada di sejumlah pertokoan yang terbakar di jalan Sabang, Jakarta, Ahad (08/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Pos Polisi Sabang Iptu Bajuri mengatakan hubungan arus pendek listrik, atau korsleting, telah menyebabkan kebakaran yang menimpa sedikitnya empat toko di kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Ahad (8/10). "Ini masih dugaan awal dari keterangan saksi yang kami dapatkan," kata Iptu Bajuri di Sabang, Jakarta Pusat, Ahad.

Iptu Bajuri menambahkan keterangan juga didapatkan dari seorang karyawan Restoran Clay Pot Popo di Jalan H Agus Salim No 23 B, Sabang, Jakarta Pusat, yang diduga menjadi asal kebakaran. Menurut keterangan salah satu saksi, Marwan (19), karyawan Restoran Pelangi, Sabang, sekitar pukul 11.00 WIB, terdengar ledakan dari depan Restoran Claypot Popo di Jalan Agus Salim No 23 B, Sabang, disusul asap hitam dari atap restoran.

"Saya keluar karena kaget ada ledakan, lalu asap hitam sudah di atas toko," kata dia.

Berdasarkan keterangan Komandan Pleton Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Ari Wibowo, saat timnya tiba di lokasi, api telah merembet hingga Studio Foto Sinar Matahari di No 22 dan Dre's Kopitiam di No 23, serta satu toko di No 24 di sebelah Clay Pot Popo. "Enam mobil pemadam kebakaran 'stand by' untuk mengantisipasi api merembet ke toko lain karena angin cukup kencang," kata dia.

Sekitar pukul 12.00 WIB, petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api di Clay Pot Popo dan Sinar Matahari, yang dilanjutkan pemadaman api di Dre's Kopitiam. "Api cukup besar di Sinar Matahari karena di dalam toko banyak kertas dan pigura yang mudah terbakar," kata dia.

Kapospol Sabang Iptu Bajuri mengatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena toko-toko tersebut masih tutup, dan khususnya di Studio Sinar Matahari --yang meliburkan pegawainya setiap Ahad. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement