Jumat 06 Oct 2017 14:22 WIB

Gubernur Bali: Jangan Tumbuhkan Budaya Kasak-Kusuk

 I Made Mangku Pastika
Foto: Republika/Yogi Ardhi
I Made Mangku Pastika

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta jajarannya agar jangan menumbuhkan budaya kasak-kusuk ketika ada rencana mutasi para pejabat eselon di lingkungan pemprov setempat. "Seringkali kalau mau ada berita mutasi, kasak-kusuk dan sebagainya. Tempel sana tempel sini, sebaiknya jangan ada hal-hal begitu. Apalagi ada yang berjanji bayar sekian dan sebagainya," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada pelantikan 63 pejabat eselon III Pemprov Bali, di Denpasar, Jumat (6/10).

Orang nomor satu di Bali itu juga menantang jajarannya agar mau melapor jika ada yang mengatasnamakan dirinya 'berjualan' untuk bisa mendapatkan jabatan di Pemprov Bali. "Saya tidak pernah meminta satu sen pun dari saudara-saudara, terutama sekali dalam urusan mutasi. Jadi, kalau ada orang mengatasnamakan saya, itu pasti bohong. Saya minta saudara melaporkan kepada saya, saya terbuka untuk menerima laporan baik terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi," ucapnya.

Menurut Pastika, jangan sampai para aparatur sipil negara melakukan praktik-praktik yang melanggar aturan untuk memperoleh jabatan. "Jabatan bukanlah hak, melainkan amanat dan kepercayaan yang harus dijawab dengan tanggung jawab, dedikasi dan prestasi," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengingatkan agar para ASN dapat selalu menumbuhkan motivasi untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas diri, serta melaksanakan tugas sebaik-baiknya. "Tunjukkan prestasi dengan disiplin dan tanggung jawab, pasti pimpinan akan memperhatikan," katanya.

Mantan Kapolda Bali itu juga menekankan bahwa yang menilai bukan diri sendiri, tetapi orang lain. Karena jika menilai diri sendiri pastinya akan sangat subjektif, sudah pasti merasa paling hebat sendiri, paling pintar sendiri dan paling jago sendiri.

"Terkait pejabat yang baru dilantik ini tidak hanya berfungsi membantu pejabat tingkat strategis. Namun, sebagai pejabat administrator atau manajer tingkat menengah, dituntut mampu menjembatani antara atasan dan bawahan," ucapnya.

Dengan demikian, Pastika meminta mereka harus mampu menerapkan fungsi koordinasi dalam menerjemahkan petunjuk atasan, untuk kemudian dijabarkan bawahan. Di samping pemahaman dan penguasaan terhadap substansi yang ada akan sangat menentukan arah keberhasilan program pembangunan. Pelantikan yang dilangsungkan di lapangan upacara Kantor Gubernur Bali itu juga dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah pemprov setempat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement