Senin 02 Oct 2017 16:17 WIB

Selain Sakit Jantung, Setnov Dikabar Juga Mengidap Tumor

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Ketua DPR Setya Novanto didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham berjalan usai memenuhi panggilan KPK di gedung KPK, Jakarta, Jumat (14/7).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua DPR Setya Novanto didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham berjalan usai memenuhi panggilan KPK di gedung KPK, Jakarta, Jumat (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabar kepulangan Setya Novanto dari menjalani perawatan di RS Premier Jatinegara, belum bisa dipastikan. Bahkan, dikabarkan selain menderita sakit jantung, Ketua DPR RI itu juga mengidap tumor pada bagian tenggorokannya.

Hal ini diungkapkan rekannya, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia Burhan Djabir Magenda yang menjenguk Novanto pada Senin (2/10) siang. Menurut Burhan, kondisi kesehatan Novanto secara bertahap memang berlangsung pulih.

Namun, Setnov kini mengalami masalah di tenggorokannya. Bahkan menurutnya, gangguan tersebut berupa tumor di tenggorokannya. "Bertahaplah, dari awalnya jantung dulu, baru muncul tumor, tumor di tenggorokan, mungkin baru kali ini ya," ujar Burhan di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur pada Senin (2/10).

Hal itu kata Burhan, disampaikan Novanto kepadanya, dan bukan dari pihak dokter rumah sakit. Karenanya, saat dia menjenguk Novanto, Ketua Umum Partai Golkar tersebut masih menggunakan masker medis di wajahnya.

"Saya lihat sendiri, (tumor) Pak Novanto yang bilang, saya juga lihat, jadi make masker di tenggorokannya, ya masih embriolah," katanya.

Karenanya, ia mengaku belum mengetahui soal rencana kepulangan Novanto, meskipun ia mengakui Novanto sudah nampak membaik. "Belum tergantung dokter. Saya kira tidak ada keluhan, jantungnya membaik mudah-mudahan tidak ada lagi," ujarnya lagi.

Sebelumnya, kepulangan Novanto pada Senin (2/10) hari ini setelah menjalani perawatan selama kurang lebih dua pekan sejak 18 September 2017 tidak dibantah Humas RS Premier Sukendar.

Saat dikonfirmasi apakah pihak rumah sakit telah memperbolehkan Novanto pulang, Sukendar enggan menjawabnya. Menurutnya, apabila Novanto telah resmi diperbolehkan pulang pada hari ini, pihaknya akan memberitahukan kepada awak media.

Novanto dirawat di RS Premier Jatinegara sejak 18 September 2017 lalu. Ia sebelumnya juga sempat dirawat di RS Siloam tak lama setelah pemanggilan kedua sebagai tersangka dalam dugaan korupsi pengadaan proyek KTP Elektronik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Namun dalam perkembangannya, ia disebut menderita beberapa penyakit dari mulai vertigo, gangguan ginjal hingga jantung. Novanto juga sempat menjalani operasi kateterisasi jantung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement