Senin 02 Oct 2017 10:19 WIB

Jatim Siapkan 850 Ribu Masker Antisipasi Erupsi Gunung Agung

Warga melintas di jalan Desa Culik yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Warga melintas di jalan Desa Culik yang berjarak sekitar 10 km dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Jumat (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) menyiapkan 850 ribu masker untuk pengungsi dalam mengantisipasi dampak Gunung Agung di Bali jika suatu saat meletus. "Jatim siap membantu semampunya, termasuk menyiapkan 850 ribu masker," kata Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (2/10).

Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, juga meminta masyarakat di sekitar perbatasan dengan Bali yakni Kabupaten Banyuwangi dan sekitarnya tetap tenang serta menyiapkan diri mengantisipasi apapun yang terjadi. Selain itu, kata dia, tempat pengungsian juga telah siap jika sewaktu-waktu memang ada limpahan pengungsi, yaitu di wilayah Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso hingga Lumajang.

Sementara itu, persiapan masker juga dilakukan di Jatim yang terdistribusi mulai dari Banyuwangi hingga ke Pasuruan, termasuk sampai ke Malang. "Kewaspadaan ancaman debu Gunung Agung dilakukan hingga ke Pasuruan karena menurut catatan sejarah ketika Gunung Agung meletus pada 1963 dampak abu letusan sampai ke wilayah Madura," ucapnya.

Catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan sejak 27 September 2017, arah angin selalu berembus ke Barat sehingga letusan Gunung Agung kemungkinan akan berdampak hingga ke Jatim. Kemudian, lanjut dia untuk jalur transportasi, Dinas Perhubungan Provinsi Jatim juga telah siap menambah jadwal kereta api dan bus ke Banyuwangi jika memang disiapkan.

Tak itu saja, Pemprov Jatim telah berkoordinasi dengan relawan dari 165 organisasi yang siap mendukung kegiatan kemanusiaan jika Gunung Agung meletus, termasuk Basarnas yang berkantor di Surabaya juga telah siap sewaktu-waktu dibutuhkan. Begitu juga Palang Merah Indonesia (PMI) yang telah diajak berkoordinasi dan menyatakan kesiapsiagaannya, terutama PMI Banyuwangi hingga ke Probolinggo.

 

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement