REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, Triawan Munaf memuji ide Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, terkait Festival Makassar International Eight Festival and Forum (F8) dan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2017. Selain dihadiri perwakilan negara asing, perputaran uang tunai di acara ini mencapai Rp 5 miliar.
Dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id disebutkan, secara resmi Triawan membuka event yang diselenggarakan di di Panggung City Of Makassar, Anjungan Pantai Losari. “Luar biasa, belum pernah ada festival di negeri ini yang dihadiri banyak perwakilan negara asing,” kata Triawan memuji Danny Pomanto, sapaan akrab wali kota.
Menurut dia, beberapa festival besar yang diselenggarakan di kota/kabupaten lainnya di Indonesia, tidak ada yang seperti kota Makassar. Olehnya itu dia mengajak kepada seluruh masyarakat Makassar untuk memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas terselenggaranya F8 ini untuk kali keduanya.
Apalagi sejumlah kegiatan besar sering kali digelar di kota berjuluk Anging Mammiri ini, baik nasional maupun internasional. “Dan dengan ide kreativitas briliannya (Danny Pomanto, Red) berhasil menggelar event spektakuler seperti yang kita saksikan. Tadi sore saya sudah dikejutkan dengan pameran air show dari akrobat jupiter dan sukhoi yang ternyata besok akan digelar kembali,” sanjung Triawan.
Lebih hebatnya lagi, di kondisi perekonomian kebangsaan saat ini, Makassar berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 7,9 persen, capaian tertinggi di dunia. Keberhasilan itu, kata Triawan tidak lepas dari peran pemerintah kota dalam pengembangan ekonomi kreatif.
Pertumbuhan ekonomi di Makassar ini dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya pemberdayaan potensi pelaku usaha dan komunitas kreatif yang dikelolah secara maksimal melalui event F8 yang berlangsung selama lima hari kedepan.
Dia melihat penyelenggaraan event F8 ini telah mempresentasikan keterlibatan 13 dari 16 sub sektor ekonomi kreatif. Diantaranya, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film, animasi video, fotografi, koreo, kuliner, musik dan penerbitan, serta periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, dan keberadaan siaran televisi dan radio.
“Semua itu adalah tanggung jawab kami di Bekraf dan dilaksanakan dengan nyata di kota Makassar,” kata dia.
Apalagi pada penyelenggaraan pertama Makassar F8 di tahun 2016 lalu yang berlangsung selama tiga hari, perputaran atau transaksi uang tunai di lokasi kegiatan mencapai kurang lebih Rp 5 miliar.
Itu semua, lanjutnya, menyatunya sinergitas antara unsur akademi, komunitas, pelaku usaha dan pemerintah.”Penyatuan sinergitas kokoh ini mempertontonkan kepada dunia, bahwa produk kreasi dan inovatif di kota ini memiliki daya saing dan keunggulan yang kas,” ucap Triawan.
Dengannya itu dia berharap keunggulan yang dimiliki kota yang merupakan pintu gerbang perekonomian Kawasan Timur Indonesia (KTI) nantinya dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan pendapatan masyarakat secara meluas..
“Sehingga ekonomi kreatif benar-benar menjadi tulang punggung sesuai dengan harapan Presiden RI ketika menyambut Bekraf di 2015 lalu. Sekali lagi selamat kepada pemerintah kota atas terselenggaranya F8 dan ICCC 2017 semoga diharapkan yang dicita-citakan ekonomi kreatif dapat terjelma,” tutup Triawan diakhir sambutannya.
Sementara Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo di hadapan duta besar kenegaraan dan kepala daerah dalam negeri dan luar negeri yang turut hadir, begitu bangga dengan karya nyata yang diberikan Danny Pomanto kepada masyarakat Makassar dan Sulsel.
“Wali kota telah mengangkat tangga orang Sulsel khususnya Makassar, bahwa kota ini sejajar dengan kota dunia lainnya. Kota ini sejajar dengan Jakarta dan metropolitan lainnya dan F8 ini resort dan kekuatan negara dan bangsa yang kaya raya tetap damai dan penuh terobosan, tidak diam dan mampu melahirkan karya besar,” kata Syahrul Yasin Limpo.