Ahad 27 Aug 2017 20:14 WIB

Taruna Merah Putih Gelar Parade Kebhinekaan Nusantara

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Budi Raharjo
Keramaian para peserta Parade Kebhinekaan Nusantara yang digelar oleh Taruna Merah Putih di Jalan Raya Perumnas 2, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Ahad (27/8).
Foto: Republika/Gumanti Awaliyah
Keramaian para peserta Parade Kebhinekaan Nusantara yang digelar oleh Taruna Merah Putih di Jalan Raya Perumnas 2, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Ahad (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Taruna Merah Putih bersama ormas pemuda kemasyarakatan dan tokoh lintas agama, menggelar Kirab Kemerdekaan Parade Kebhinekaan Nusantara dan Kuliner khas berbagai daerah di Jalan Raya Perumnas 2 Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Ahad (27/8). Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan toleransi dan kesadaran masyarakat akan keberagaman Indonesia.

Ketua DPC Taruna Merah Putih Kabupaten Bogor, Egi Gunadhi Wibhawa mengatakan, Kirab Kemerdekaan & Parade Kebhinekaan Nusantara ini digelar sebagai upaya untuk menanggalkan segala macam perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) yang kerap menjadi benih perselisihan. Karenanya, menurut dia, sudah saatnya masyarakat Indonesia bersatu dalam Bhineka Tunggal Ika untuk membangun bangsa ke arah lebih maju.

"Parade Kebhinekaan ini adalah sosialisasi kepada masyarakat bahwa dalam keragaman kita adalah bangsa yang satu, sesuai semangat Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu," ungkap Egi di sela acara Parade Kebhinekaan, Jalan Raya Perumnas 2, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Ahad (27/8).

Egi menegaskan, dengan modal persatuan tersebut, segala upaya untuk membangun negara, terutama membangun daerah Kabupaten Bogor akan menjadi lebih mudah. Sehingga, dia mengimbau, semua pihak dapat menyadari perannya dan mendapat kesempatan untuk berperan membangun bangsa.

Adapun tema yang diusung kali ini, Egi menerangkan, yakni Mem-Pancasila-kan Indonesia, Lintas Suku, Agama, dan Budaya. Maksudnya, jelas Egi, Pancasila yang sudah disepakati sebagai ideologi bangsa, harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

"Perdebatan kita adalah soal bagaimana membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara, bukan mempertentangkannya dengan agama, karena Pancasila dirumuskan para pendiri bangsa yang agamis dan Nasionalis," kata Egi menjelaskan.

Acara yang akan menampilkan keragaman Indonesia ini, kata Egi, akan diikuti oleh sekitar 15 ribu peserta. Parade Kebhinekaan Nusantara juga akan diramaikan dengan berbagai pertunjukan mulai dari tari Tor-tor, tari saman, tari Nusantara Sabang-Merauke, tari seribu tangan, qosidah modern, pameran lukisan dan berbagai penampilan kesenian lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement