Jumat 11 Aug 2017 18:51 WIB

Cegah Bahaya Narkoba, Pemkab Bandung Gandeng Ulama

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Qommarria Rostanti
Narkoba jenis Flakka
Foto: Youtube
Narkoba jenis Flakka

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Pemerintah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terus menggalakan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba. Salah satu yang dilakukan yaitu menggandeng ulama untuk mensosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat melalui ceramah-ceramah keagamaan.

Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung, Marlan, mengatakan selain menggandeng ulama, pihaknya juga melakukan pencegahan dini dengan sosialisasi bahaya narkoba kepada pelajar dan mahasiswa. Apalagi saat ini generasi muda banyak yang terjerumus narkoba.

"Pemkab melalui Kesbangpol (Kesatuan Bangsa dan Politik) melakukan pencegahan mengingat di tingkat nasional penyalahgynaan narkoba sudah masif dan warning," ujarnya, Jumat (11/8).

pihaknya akan gencar melakukan pendekatan dan sosialisasi ke tingkat pelajar dan mahasiswa. Salah satu kegiatan yang tengah dilaksanakan adalah mengundang 300 pelajar dan mahasiswa untuk mengikuti pembekalan pencegahan penyalahgunaan narkoba yang digelar dari 9 hingga 11 Agustus 2017. Kegiatan tersebut diselenggarakan atas kerja sama berbagai pihak.

Dia mengatakan, saat ini di Kabupaten Bandung belum ada Badan Narkotika Kota/Kabupaten (BNK). Belum adanya regulasi pembentukan BNK di Kabupaten Bandung menjadi penyebabnya. Saat ini pencegahan narkoba di tingkat pemerintahan Kabupaten Bandung dipegang oleh Kesbangpol, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan.

"Generasi muda ini harus bisa mengenali bahaya narkoba, lewat seminar atau media sosial," kata Marlan.

Kepala Bidang Ideologi, Wawasan Kebangsaan, dan Ketahanan Bangsa Kesbangpol Kabupaten Bandung, Aam Rahmat, mengatakan Kesbangpol wajib melakukan memfasilitasi pencegahan narkoba. "Kami menggandeng Dinkes untuk menyampaikan materi tentang kesehatan, Polres Bandung tentang hukuman penyalahgunaan narkoba, BNN berbicara tentang regulasi dan macam-macam narkoba, praktisi berbicara tentang karakter," ujarnya.

Salah satu peserta dari SMK Penida 2 Katapang, Saniah (17 tahun), mengatakan bahwa penyalahgunaan narkoba pernah terjadi di antara lingkungan pergaulannya. "Narkoba merusak masa depan, menyebabkan ketergantungan, sekali mencoba tidak akan pernah bisa berhenti," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement