REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR-RI Fraksi PDIP, Masinton Pasaribu, mengatakan, politikus Partai Gerindra, Arief Poyouno tidak paham sejarah lantaran menyamakan PDIP dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Masinton juga menjelaskan hal tersebut berlaku pada orang-orang yang menuding dengan sembarangan PDIP adalah PKI.
"Itu orang yang ahistoris, tidak paham sejarah," kata dia saat ditemui di Gedung Nusantara III, Rabu (2/8).
Saat ini, kata ia, PDIP mengambil langkah dengan membuat aduan dari organisasi sayap partai. Masinton menjelaskan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tidak terlalu menanggapi tudingan-tudingan miring atas partai yang dipimpinnya.
"Ibu ketum nggak mau ngurusin hal-hal begini, Ibu Megawati. Ini biar diserahkan kepada kader, yang jelas PDIP itu ideologinya Pancasila, bukan komunis," ujar Masinton menegaskan.
Walau diusik dengan pernyataan pribadi wakil ketua umum Partai Gerindra tersebut, Masinton mengatakan, hubungan PDIP dan Gerindra tidak mengalami masalah. "Hubungan kedua partai baik-baik saja," jelas dia.
Masinton menegaskan, PDIP adalah partai yang berideologi Pancasila. Penegasan tersebut bisa dilihat dari Pancasila pada 1 Juli 1945 yang bersumber dari pidato Bung Karno.
Ia mengatakan, orang-orang yang menuduh PDIP sebagai partai komunis harus mempertanggungjawabkan apa yang dituduhkan. Masinton juga menyayangkan pernyataan tersebut terucap dari salah satu pimpinan Partai Gerindra.
"Bagi kami itu pernyataan yang sembarangan, asal-asalan, sembrono dan tidak memikiki basis argumentasi dan tidak paham sejarah bangsa kita," sindir dia.