Rabu 02 Aug 2017 07:31 WIB

12 Ribu Pelajar Sukabumi Diberi Edukasi Bahaya HIV-AIDS

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
Sosialisasi HIV-AIDS (ilustrasi)
Sosialisasi HIV-AIDS (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi menggiatkan edukasi mengenai pencegahan dan bahaya HIV-AIDS kepada para pelajar. Pemberian materi ini dilakukan bertepatan dengan momen masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) 2017 di sekolah tingkatan SMP dan SMA.

"Hingga MPLS berakhir ada sebanyak 12 ribu lebih pelajar yang mendapat edukasi mengenai pencegahan dan bahaya HIV," terang Ketua KPA Kota Sukabumi yang juga Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Rabu (2/8).

Belasan ribu pelajar ini lanjut dia berasal dari puluhan sekolah tingkatan SMP dan SMA di Kota Sukabumi. Menurut Fahmi, target sosialisasi pada tahun ini memang diperluas hingga ke tingkat SMP. Padahal terang dia sebelumnya sasarannya hanya pada SMA.

Perluasan target sosialisasi, Fahmi mengatakan, karena tren saat ini virus HIV-AIDS ditularkan dari remaja mulai rentang usia 12 hingga 24 tahun. Penyebarannya sambung dia bisa melalui seks sesama pasangan jenis, baik laki-laki atau perempuan serta narkoba.

Pergaulan remaja saat ini ujar Fahmi, sangat beresiko tinggi terkena HIV-AIDS karena dinilai sebagian sudah di luar batas. Dia menjelaskan, khusus di Kota Sukabumi, dalam dua tahun terakhir paling tinggi terjadi pada remaja usia 12 hingga 24 tahun. Oleh karena itu, lanjut dia, setiap tahunnya KPA menggiatkan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk menekan kasus HIV di kalangan pelajar.

Fahmi mengatakan, upaya ini mendapakan dukungan dari sejumlah pihak. Di antaranya Dinas Pendidikan, Balai Pelayanan Pengawasan Pendidikan (BP3) Wilayah Jawa Barat, Dinas Kesehatan, dan unsur terkat lainnya.

Fahmi menambahkan, kalangan pelajar juga harus dibentengi dengan pengetahuan agama dan akhlak yang baik. Hal ini lanjut dia untuk mencegah pengaruh negatif seperti seks bebas maupun narkoba karena dua masalah ini adalah penyebab penularan HIV.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement