Selasa 01 Aug 2017 19:11 WIB

Polisi Ingin Segera Periksa Novel Baswedan

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan
Foto: Ist
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan berbagai hal dugaan-dugaan di balik aksi penyerangannya. Pengakuan-pengakuan Novel di sejumlah awak media ini membuat polisi gemas ingin segera membuatkan berita acara pemeriksaan (BAP).

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan tidak ada penargetan waktu untuk mengungkap kasus penyiraman air keras. Namun polisi tentu saja ingin segara menyelesaikannya.

"Kalau cepat lambatnya pengungkapan sebuah kasus itu bukan target, tapi keinginan kita sudah ingin sekali terbuka," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/8).

Rikwanto berharap pada tahap ketiga keberangkatan penyidik ke Singapura dapat membuahkan hasil. Sehingga polemik-polemik pengakuan Novel akan dugaan adanya keterlibatan perwira polisi di balik penyerangnya dapat segera terjawab. "Kita coba nanti yang ketiga ini bisa diambil keterangan," harap dia.

Rikwanto memaparkan apa yang diungkapkan Novel pasti akan didalami oleh penyidik. Apakah memang hanya isu, rumor, atau memang ada fakta hukumnya.

"Kalau rumor enggak masalah, kita akan lidik, tapi kalau itu sudah fakta hukum dan ada alat buktinya, kita akan lakukan penyidikan. Untuk itu supaya ini menjadi jelas, kita ke sana (Singapura) dan mengambil keterangan langsung dari Novel," jelasnya.

Baca juga, Novel Baswedan Dianiaya, Jokowi: Ini Tindakan Brutal, Saya Mengutuk Keras.

Namun penegasan kapan keberangkatan penyidik, Rikwanto belum bisa memastikan. Yang pasti kata dia penyidik selalu siap kapan pun untuk terbang ke Singapura. "Mudah-mudahan nanti kalau ada waktu yang sudah tersedia tim penyidik polri dan KPK berangkat ke sana," ungkapnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement