Selasa 01 Aug 2017 13:39 WIB

BMKG: Gempa 4,5 SR di Aceh tak Picu Tsunami

Gempa bumi (ilustrasi)
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, gempa bumi berkekuatan 4,5 skala Richter (SR) mengguncang wilayah di Aceh dengan tidak memicu terjadinya tsunami. "Hari ini tepat pukul 10.56 WIB, wilayah di Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, diguncang gempa bumi tektonik," kata Kepala Stasiun Geofisika Mata Ie BMKG Aceh, Eridawati di Aceh Besar, Selasa (1/8).

Eridawati mengatakan, hasil analisis pihaknya menyebut bahwa gempa terjadi dengan koordinat episenterum 4,58 Lintang Utara, dan 95,44 Bujur Timur. Lebih tepatnya berlokasi di laut pada jarak sekitar 32 kilometer arah Barat laut dari Kota Calang di Kabupaten Aceh Jaya, Propinsi Aceh dengan kedalaman 51 kilometer.

Dampak dari gempa bumi tersebut telah digambarkan dengan tingkat guncangan dirasakan seperti di Banda Aceh dalam skala intensitas I sampai II skala Mercalli Modify Intensity (MMI). "Guncangan gempa ini, belum atau tidak menimbulkan kerusakan di Aceh," katanya.

Eridawati melanjutkan, jika ditinjau dari kedalaman dasar gempa, maka tampak peristiwa alam ini termasuk dalam klasifikasi gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Zona ini berada dimulai dari lepas pantai di sebelah Barat Sumatra hingga menukik terus ke arah Timur dan ke bawah daratan Pulau Sumatra.

"Hasil analisis kami, menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh penyesaran 'oblique-fault' di wilayah Simeulue," tuturnya. Sampai pukul 11.00 WIB, terang dia, hasil pantauan pihaknya, belum menunjukkan adanya aktivitas after shock atau gempa bumi susulan.

"Bagi masyarakat di sekitar wilayah Aceh Jaya, kami imbau agar tetap tenang. Tidak terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tegas Eridawati. Tono (35), warga Banda Aceh mengaku, tidak begitu merasakan getaran gempa yang terpusat di Aceh Jaya. "Saya tadi, tidak merasakan. Mungkin karena getarannya terlalu ringan."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement