Sabtu 29 Jul 2017 15:00 WIB

Penambang Emas Ilegal Kembali Beroperasi di Manokwari

Tambang emas rakyat
Tambang emas rakyat

REPUBLIKA.CO.ID,  MANOKWARI -- Penambang emas ilegal di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, kembali beroperasi meskipun sudah dilakukan penertiban dan penegakan hukum oleh Polda Papua Barat bersama Kodam XVIII/Kasuari.

Kepala Penerangan Kodam XVIII/Kasuari Papua Barat Kolonel Eddy Widiyanto di Manokwari, Sabtu, mengatakan dari informasi yang diperoleh masyarakat, jumlah pelaku sudah mencapai 100 orang lebih.

"Mereka naik ke lokasi penambangan sejak 1 sampai 3 Juli lalu. Beberapa kelompok sudah ada yang turun dan saat ini masih ada beberapa kelompok yang masih melakukan aktivitas penambangan di atas," kata Eddy.

Menurut dia, jajaran Kodam telah mengambil langkah persuasif untuk menghentikan penambangan yang tak berizin tersebut.

"Kami sudah tegaskan kepada mereka yakni para pelaku yang sudah turun, jangan kembali naik dan melanjutkan penambangan. Kalau nekat, kami akan mengambil tindakan tegas," katanya lagi.

TNI, ujarnya melanjutkan, sudah berkoordinasi dengan kepolisian daerah. Pengawasan terus dilakukan untuk mencegah aksi nekat pelaku.

Eddy menjelaskan, penambangan emas di wilayah perbatasan antara Kabupaten Manokwari dan Pegunungan Arfak tersebut membawa ancaman besar terhadap kerusakan alam. 

"Kegiatan mereka tanpa kajian amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), mereka pun menggunakan bahan-bahan kimia dalam penambangan. Kalau dibiarkan alam kita rusak dan bisa berdampak panjang," sebutnya.

Kodam Kasuari, lanjutnya, masih terus mendalami aktivitas pertambangan tersebut. Dari data sementara yang diperoleh, pelaku bekerja secara kelompok dan menggunakan peralatan tradisional.

"Saat ini masih ada yang menambang di atas. Kita tungggu mereka (pelaku) turun. Tak lama lagi mereka pasti untuk mencari bahan makanan," ujarnya lagi.

Terkait kasus ini, Polda Papua Barat beberapa bulan lalu menangkap para pelaku penambangan ilegal tersebut. Beberapa tersangka kini ditahan termasuk dua pedagang emas di Makassar yang terlibat mendanai penambangan tersebut.  

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement