REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan penghargaan kepada Unit Penyelanggara Bandar Udara Radin Inten II sebagai bandara terbaik nasional untuk penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran 2017. "Pemberian penghargaan itu atas keberhasilan penyelenggaraan angkutan mudik Lebaran 2017," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung Bayana di Bandarlampung, Kamis (13/7).
Penghargaan itu diterima Kepala Bandara Radin Inten II Satimin langsung dari Menhub Budi Karya, di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa (11/7) malam. Menurut Satimin, hanya dua bandara di bawah Kementerian Perhubungan yang mendapat penghargaan tertinggi itu yakni Bandara Radin Inten II dan Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu, Sulawesi Tengah.
Gubernur Lampung mengapresiasi penghargaan itu sebagai bentuk kesiapan Bandara Radin Inten II menuju bandara internasional. "Alhamdulillah, ini penghargaan pertama yang diraih Lampung sejak renovasi. kita berbangga dan ini menunjukan bandara kita sangat siap untuk menjadi bandara internasional," kata Gubernur Lampung Ridho Ficardo.
Satimin menyatakan terima kasihnya atas dukungan masyarakat dan Pemerintah Provinsi Lampung terutama Gubernur Lampung Ridho Ficardo. "Ini semua atas dukungan penuh yang diberikan terhadap renovasi dan perpanjangan landasan Bandara Radin Inten II," kata Satimin.
Menurut Satimin, penghargaan ini menambah semangat untuk meningkatkan Bandara Radin Inten berstatus internasional. Dia menilai penghargaan itu bukti kepercayaan pusat terhadap Lampung dalam melayani penumpang udara.
Penghargaan bergengsi ini diraih pada kategori operator angkutan udara bersama Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Citilink Indonesia, Batik Air, dan Wings Abadi. Pemerintah menilai, dengan peningkatan penumpang yang tinggi dan penambahan 12 jadwal penerbangan tambahan, operator Bandara Radin Inten II tetap mampu melayaninya.
Selama penyelenggaran angkutan Lebaran 2017, otoritas Bandara Radin Inten II menyiapkan 12 penerbangan tambahan mulai sejak 15 Juni hingga hingga 11 Juli 2017, dengan total 1.703 kursi tambahan per hari. Selama arus mudik dan balik, total penerbangan dari dan ke Lampung mencapai 41 per hari dengan jumlah kursi tambahan 4.227.
Satimin, menyebutkan momen angkutan Lebaran 2017, merupakan uji coba atas semua perangkat bandara dan pendukungnya. "Dukungan itu tak hanya di bandara tapi juga transportasi dari dan ke bandara," ujarnya.
Menambah jadwal penerbangan itu, kata Satimin bukan perkara mudah, karena butuh dukungan semua pihak. Karena itu, ia juga mengucapkan terima kasih atas peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Lampung yakni PT Lampung Jasa Utama yang mengoperasikan bus Trans Lampung dan Taksi Trans Lampung di bawah manajamenen PT Trans Lampung Utama.
"Jam berapa pun pesawat terakhir tiba, bus dan taksi siap di tempat. Tema angkutan lebaran tahun ini Mudik Guyub Rukun. Jadi, unsur kekompakan yang dinilai. Di Lampung, kami bersyukur penyelenggara angkutan lebaran berjalan kompak," tambah Satimin.