Jumat 07 Jul 2017 01:05 WIB

BNNP: Kasus Narkotika Pelajar-Mahasiswa DIY Tertinggi

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)
Indonesia Darurat Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kasus narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa DIY cukup meresahkan karena tertinggi dan menduduki peringkat pertama di Indonesia.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY Mujiyana pada wartawan di sela-sela acara Donor Darah dalam rangka Hari Anti-Narkoba, di Kantor BNNP DIY, Kamis (6/7).

Data itu dikumpulkan sepanjang 2016. Beberapa tahun sebelumnya kasus narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa di DIY ranking kedelapan. ''Mudah-mudahan di tahun 2017 ada penurunan karena mulai digencarkan upaya pembentukan Satgas anti narkotika di kampus-kampus,''tuturnya.

Selanjutnya  Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Bambang Wiryanto juga mengatakan hasil sampling kasus narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa di 18 provinsi di Indonesia. Hasilnya DIY berada di peringkat pertama (tertinggi) terkait kasus narkotika.

Sementara itu pada tahun 2015 jumlah penyalahguna narkotika di DIY sebanyak 60.182 persen. Dari jumlah tersebut kasus terbanyak di kalangan pekerja baik swasta maupun negeri (sekitar 37 persen). Sementara itu kasus narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswanya ranking kedua (sekitar 30 persen), sedangkan sisanya di kalangan rumah tangga.

Sekarang kasus narkotika di kalangan pelajar dan mahasiswa di DIY tertinggi karena banyak kos-kosan terbuka dan banyak tempat hiburan terutama di daerah Kabupaten Sleman, kata Bambang.

Karena itu untuk pencegahannya , kata Bambang menambahkan, di kampus-kampus dibentuk Satgas anti narkotika. Saat ini lebih dari 50 persen kampus yang ada di DIY sudah ada Satgas anti narkotika. Jumlah kampus di DIY ada sekitar 118 perguruan tinggi.

Di samping itu di kampus-kampus juga dibentuk komunitas virus biru dan kini sudah terbentuk 35 kelompok komunitas virus biru di 35 perguruan tinggi.  Mereka melakukan kegiatan sosialisasi dan motivasi untuk pencegahan narkotika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement