Rabu 28 Jun 2017 12:46 WIB

Penyerangan Mapolda Sumut, Tersangka SP Pernah Tinggal di Suriah

Rep: Mabruroh/ Red: Bayu Hermawan
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pasca peristiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara, Ahad (25/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Personel Brimob berjaga di dekat pos polisi Mapolda Sumut pasca peristiwa penyerangan, di Medan, Sumatera Utara, Ahad (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tersangka teroris SP yang menyerang Mapolda Sumut diketahui pernah tinggal di Suriah. Hingga saat ini masih dalam penelusuran terkait kegiatan SP selama berada di Suriah.

"Hasil penyelidikan diduga yang bersangkutan (SP) pernah melakukan perjalanan ke luar negeri yaitu ke Suriah," ujar Analis Kebijakan Madya Divhumas Polri Kombes Sulistyo Pudjo Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (28/6).

Namun, Pudjo melanjutkan mengenai kegiatan SP selama berada di Suriah masih dalam pendalaman. Apakah yang bersangkutan ikut berjuang dalam salah satu fraksi, bergabung dengan fraksi tertentu atau hal lainnya masih dalam pengalaman.

Pudjo mengatakan, saat ini kondisi SP sudah berangsur pulih setelah dilumpuhkan oleh petugas saat melakukan penyerangan Mapolda Sumut.Selanjutnya Densus 88 akan segera melakukan pemeriksaan kepada SP.

Yang pasti, Pudjo menambahkan mengingat SP sudah pernah tinggal di Suriah pasti memiliki basis ideologi yang sangat kuatnya. Artinya saat SP dan AR melakukan penyerangan di Mapolda Sumut mereka telah siap untuk bertempur dan siap mati.

AR sendiri tewas oleh tembakan Brimob Polda Sumut pada Ahad (25/6) lalu. Dalam penyerangan itu, satu personel polisi Aiptu Martua Sigalingging tewas.

Dari peristiwa tersebut Polisi telah menetapkan empat orang menjadi tersangka. Mereka Syawaluddin Pakpahan (43 tahun), Ardial Ramadhana (34), Hendri Pratama alias Boboy (17) dan Firmansyah Putra Yudi (32).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement