Rabu 05 Jul 2017 19:41 WIB

Muhammadiyah Medan Dukung Pemberantasan Terorisme

Ilustrasi Terorisme
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Muhammadiyah Kota Medan mendukung upaya aparatur pemerintah dalam pemberantasan berbagai bentuk aksi terorisme yang selama ini meresahkan masyarakat. Dukungan itu disampaikan Wakil Ketua Muhammadiyah Kota Medan Rafdinal, sepekan lalu, di tengah adanya penyerangan pos jaga Mapolda Sumut yang menewaskan seorang personel kepolisian.

Menurut dia, ada upaya yang terindikasi ingin membenturkan umat Islam dengan pihak kepolisian melalui aksi teror dan penyerangan pos jaga Mapolda Sumut tersebut. Apalagi penyerangan tersebut mengakibatkan seorang personel Polda Sumut yakni Ipda (Anumerta) Martua Sigalingging meninggal dunia.

Padahal, Muhammadiyah Kota Medan melihat hubungan umat Islam dengan jajaran Polda Sumut selama ini sangat harmonis, terutama di bawah kepemimpian Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel. Meski eskalasi gerakan umat Islam cukup tinggi belakangan ini, tetapi pihaknya mengapresiasi kinerja Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel dalam memimpin Polda Sumut karena mampu menjadi pengayom dan pelindung masyarakat.

Polda Sumut Serahkan Jenazah Terduga Teroris ke Jakarta

"Selama ini umat Islam di Sumut begitu mengapresiasi terhadap kerja Polda Sumut yang dipimpin Kapolda Irjen Rycko," katanya.

Ia mengatakan sesuai konsep "rahmatan li 'alamin", Muhammadiyah sangat tidak mendukung adanya aksi terorisme, apalagi jika dikaitkan dengan keberadaan kelompok bersenjata ISIS. Namun Muhammadiyah juga meminta agar segala sesuatu tindakan teror tidak dikaitkan dengan Islam.

Dalam persoalan tersebut, Muhammadiyah Kota Medan mengingatkan bahwa akar terorisme bukanlah ajaran agama karena kesungguhan dalam beragama tidak akan melahirkan terorisme. Atas pertimbangan tersebut, Muhammadiyah Kota Medan mendukung pemberantasan terorisme, namuntetap dengan prinsip hukum dan keadilan yang menghormati hak azasi manusia.

Sebelumnya, pada Ahad (25/6) dinihari sekitar pukul 03.00 WIB, dua orang tidak dikenal menyerang personel Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalinggung yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut. Akibat penyerangan tersebut, Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan dan lehernya.

Namun kedua pelaku berhasil dilumpuhkan oleh personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Seorang pelaku tewas dan seorang luka terkena tembakan.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement