Rabu 12 Jul 2017 00:04 WIB

Terduga Teroris Berencana Menyerang Polsek di Sukabumi

Kabid humas polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers terkait anggota polisi yang merupakan ajudan salah satu Paslon tertangkap tangan mengedarkan selembaran kampanye hitam menjelekkan pasangan calon No urut 1.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Kabid humas polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers terkait anggota polisi yang merupakan ajudan salah satu Paslon tertangkap tangan mengedarkan selembaran kampanye hitam menjelekkan pasangan calon No urut 1.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Terduga teroris yang ditangkap Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri sebelum perayaan Idul Fitri 1438 Hijriah berencana melakukan penyerangan ke Mapolsek Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Sebelumnya lebaran petugas menangkap tersangka berinisial RZ dan AZ di Cianjur kemudian dikembangkan dan berhasil menangkap HSS pada Senin (10/7) di Cianjur dan menyusul AAB alias Abu Umar tertangkap di Sukabumi pada Selasa, (11/7)," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, Selasa (11/7).

Informasinya, terduga jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) ini sudah menyiapkan persenjataan untuk melakukan penyerangan selain ke Mapolsek Cisaat juga Mapolsek Cianjur Kota, Cianjur. Diduga, HSS merupakan penyuplai senjata dan peluru kepada RZ dan AZ, namun sebelum melakukan aksinya mereka keburu tercium Tim Densus 88.

Diduga, keempat terduga teroris yang ditangkap secara terpisah ini masih satu jaringan. HSS ditangkap di Kampung Pajaya, Desa sindangjaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur. Sementara Abu Umar ditangkap di Kampung Bobojong, Desa Caringin Wetan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi.

Jaringan ini berencana melakukan penyerangan dengan menggunakan senjata api dengan sasaran anggota polisi yang tengah bertugas di kedua polsek tersebut dan etnis keturunan. "Keempatnya merupakan sel baru JAD dan ada kaitannya dengan Kelompok Ormas Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur," kata Yusri menambahkan.

Terkait ada rencana aksi penyerangan Markas Polsek Cisaat, petugas meningkatkan penjagaan, bahkan pintu masuk ke kantor polisi tersebut di barikade atau dihalangi portal dan pembatas jalan. Selain itu, setiap anggota polisi yang bertugas pun minimalnya harus dua orang sehingga bisa saling mengawasi dan menjaga untuk menjaga keamanan dari aksi serangan pelaku teror.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement