REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Personel gabungan berhasil mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air, yang tergelincir di ujung landasan pacu Bandar Udara Rendani, Manokwari, Rabu (31/5). Wakil Kepala Kepolisian Daerah Papua Barat Kombes Pol Petrus Waine di lokasi tergelincirnya pesawat tersebut mengatakan pesawat PK-CJC Boeing 737 seri 300 tersebut semula berada pada jarak 50 meter dari ujung aspal landasan pacu bandara. "Berkat kerja sama berbagai pihak, kami bisa menariknya ke lintasan bandara. Pelan-pelan kami akan tarik menuju area parkir agar tidak mengganggu penerbangan pesawat lain," kata Petrus.
Dia menjelaskan proses evakuasi berjalan cukup sulit. Selain personel Polda Papua Barat, brimob, Polres Manokwari dan TNI Angkatan Laut, evakuasi ini juga dibantu oleh personel dari Badan SAR Nasional Manokwari, petugas bandara dan maskapai serta BPBD Papua Barat.
Sejumlah alat berat seperti fixed crine, ekskavator diterjunkan untuk memperlancar proses evakuasi. "Kami datangkan alat berat dari pelabuhan Manokwari. Kami juga minta bantuan kontraktor. Syukurlah semua tergerak membantu evakuasi," ujarnya lagi.
Petrus berharap aktivitas penerbangan di bandara tersebut segera pulih hingga Hari Raya Idul Fitri nanti. Pesawat Sriwijaya Air tergelincir ke luar lintasan di Bandara Rendani Manokwari sekitar pukul 09.00 WIT. Pesawat tersebut membawa penumpang sebanyak 146 orang dan tujuh orang kru pesawat termasuk pilot dan copilot. Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini.
Sembilan orang korban luka dilarikan ke Rumah Sakit Azhar Zahir Angkatan Laut Manokwari dan hanya menjalani rawat jalan.
"Tidak ada yang mengalami luka serius, tdak ada yang harus menjalani rawat inap, semua cukup rawat jalan," kata Direktur Rumah Sakit Azhar Zahir Mayor Laut Syarif Mustika.