Kamis 25 May 2017 10:40 WIB

Menyebarkan Foto Mengerikan Bom Sama Saja 'Membantu' Teroris

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas gegana memeriksa lokasi ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5) malam.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas gegana memeriksa lokasi ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diimbau tidak menyebarkan foto atau video teror bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur. Sebab, menyebarkan foto atau video hingga menjadi viral dinilai hanya akan membantu pelaku teror mencapai tujuannya.

"Tujuan kejahatan terorisme bukan meledakkan tempat atau membunuh korban, namun dampak yang muncul setelah itu, yaitu ketakutan yang muncul di masyarakat," ujar kriminolog dari Universitas Indonesia Iqrak Sulhin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (25/5).

Dia menyebut penyebaran foto, termasuk terlalu berlebihan memberitakan kejadian justru mengamplifikasi ketakutan yang semestinya dapat ditahan. Ada kebiasaan setelah usai aksi teror akan muncul klaim yang dibuat oleh mereka yang menyebut dirinya pelaku yang bertanggung jawab. Tujuannya adalah selain menegaskan eksistensi, mereka juga ingin meningkatkan level kekhawatiran di masyarakat. Dalam skala tertentu hal ini akan berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi, politik secara makro.

"Saya menyarankan agar kita tidak justru 'membantu' pelaku mencapai tujuannya dengan mengamplifikasi ketakutan," kata Iqrak.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua ledakan terjadi di terminal Kampung Melayu pada Rabu (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Ledakan pertama dan kedua hanya berselang lima menit. Polisi menduga ledakan tersebut berasal dari bom bunuh diri.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement