Senin 22 May 2017 17:04 WIB

Pemakaian Listrik Saat Ramadhan Diprediksi Naik 10 Persen

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
 Warga mengisi ulang token listrik PLN
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Warga mengisi ulang token listrik PLN

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -– Pemakaian daya listrik selama Ramadhan dipastikan akan mengalami peningkatan. Hal itu diungkapan Manager PT PLN Persero Area Purwokerto, Andik Novianto, berdasarkan pemakaian daya listrik selama tahun-tahun sebelumnya.

"Biasanya, peningkatan penggunaan daya listrik selama Ramadhan, berkisar antara 10 persen. Hal ini karena pada saat puasa, umat Islam banyak yang menjalankan ibadah pada malam hari sehingga lampu listrik lebih banyak menyalanya," jelasnya, Senin (22/5).

Bahkan peningkatan cukup signifikan, biasanya terjadi pada sepekan sebelum Hari Raya Idul Fitri. Pada saat itu, banyak umat Islam yang mulai menggunakan berbagai perangkat elektronik untuk membuat kue menghadapi lebaran.

Meski demikian, Andik menyebutkan, peningkatan kebutuhan daya sebesar 10 persen dari kondisi ketersediaan daya listrik PLN tidak akan menyebabkan aliran listrik terganggu. Hal ini karena kemampuan kapasitas listrik untuk wilayah Kabupaten Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga dan Cilacap, sudah sangat mencukupi.

"Kapasitas daya listrik yang disediakan untuk PLN Purwokerto mencapai 536 Megawatt. Kapasitas sebesar ini sangat mencukupi, karena penggunaan listrik dalam kondisi normal hanya tidak sampai separuhnya. Dalam kondisi normal, beban puncak pada malam hari hanya mencapai 227 MW," jelasnya.

Sementara di luar kapasitas terpasang 536 MW, PLN Purwokerto juga masih memiliki cadangan daya listri mencapai 309 MW. "Dengan kapasitas sebanyak ini, meski terjadi peningkatan penggunaan daya selama Bulan Ramadhan, saya kira tidak akan menjadi masalah," katanya.

Andik menyebutkan, pemakaian beban puncak pada pada hari-hari biasa, biasanya berlangsung pada Sabtu malam dan Ahad malam. Saat itu, lebih banyak orang yang memanfaatkan waktu libur dengan tidur hingga larut malam. Sementara pada hari-hari biasa, penggunaan daya listri lebih rendah lagi.

Terkait Ramadhan, Andik menegaskan bahwa PT PLN telah berkomitmen penuh untuk memberikan suplai tenaga listrik terbaik kepada pelanggan. "Hal ini dimaksudkan agar pelanggan PLN bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman, sehingga pemadaman-pemadaman untuk pemeliharaan rutin selama Bulan Puasa tidak kita lakukan. Kecuali bila terjadi kerusakan," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement