Selasa 16 May 2017 21:17 WIB

Wisatawan Diharap Jauhi Kawah Gunung Lokon

Seorang pria mengamati asap putih mengepul dari Kawah Tompaluan yang berada yempat disamping Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (10/1).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Seorang pria mengamati asap putih mengepul dari Kawah Tompaluan yang berada yempat disamping Gunung Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, Minggu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Wisatawan diharapkan menjauhi kawah Tompaluan, Gunung Lokon, di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, pascapeningkatan kegempaan vulkanik sejak Sabtu (13/5) pukul 10.00 WITA, pekan lalu.

"Bisa saja terjadi letusan freatik yang dapat membahayakan keselamatan," kata pengamat gunung api Lokon di Kakaskasen, Kachfi, Selasa (16/5).

Status waspada yang masih disandang gunung api aktif di Sulawesi Utara selain Gunung Karangetang (Kabupaten Kepulauan Sitaro) dan Gunung Soputan (Kabupaten Minahasa Tenggara/Minahasa Selatan), mengharuskan tidak ada aktivitas di radius 1,5 kilometer dari kawah. "Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik ini bisa saja dipicu oleh gempa tektonik yang terjadi belakangan ini," katanya.

Apabila, masih terjadi peningkatan aktivitas terus-menerus tidak menutup dinaikannya status dari waspada level II ke siaga level III, katanya.

Pada periode pengamatan pukul 00.00-12.00 WITA terekam sebanyak empat kali gempa vulkanik dalam, delapan kali vulkanik dangkal, sempat kali gempa embusan serta satu gempa tektonik jauh. "Kami berharap rekomendasi tidak melakukan aktivitas pada radius 1,5 kiometer dari kawah Tompaluan dipatuhi," katanya berharap.

Peningkatan aktivitas vulkanik gunung api yang pernah bererupsi September 2015 itu telah dikooordinasikan dengan pemerintah kota melalui badan penanggulangan bencana daerah serta aparat kepolisian dan TNI, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement