Selasa 16 May 2017 12:08 WIB

Prajurit TNI Tembak Mati Dua Orang Teroris Jaringan Santoso

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kelompok Santoso (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kelompok Santoso (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Tinombala gabungan dari Sandha Kopassus dan Yonif 514 Raider/ Kostrad, menembak mati dua orang teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) jaringan kelompok Santoso di Desa Kilo Atas, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawasi Tengah, Senin (15/5). Prajurit juga mengamankan dua pucuk senjata di lokasi yang sama.

"Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Tinombala gabungan dari Sandha Kopassus (Komando Pasukan Khusus) dan Yonif (Batalyon Infanteri) 514 Raider/ Kostrad, berhasil menembak mati dua orang teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) jaringan kelompok Santoso dan mendapatkan dua pucuk senjata," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (16/5).

Wuryanto kemudian menerangkan kronologi penembakan. Pada Senin (15/5) pukul 10.30 Wita, Tim Satgas Tinombala melaksanakan observasi wilayah. Saat melakukan observasi, mereka menemukan jejak bekas patahan kayu di koordinat 1701-5842. Saat menelusuri jejak tersebut, kemudian ditemukan bivak atau tenda yang diduga berisi delapan orang DPO MIT, selanjutnya dilakukan penyergapan dan terjadi kontak tembak.

 

“Kontak tembak antara enam orang personel Tim Satgas Tinombala dengan delapan orang DPO MIT terjadi sekitar pukul 11.05 Wita di koordinat 1699-5842, Daerah Simpang Angin Pegunungan Biru, tepatnya di Desa Kilo Atas, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah,” ujar Wuryanto.

 

Kontak tembak tersebut, lanjut Wuryanto, prajurit TNI menewaskan dua orang DPO MIT dan mendapatkan satu pucuk senjata laras panjang jenis SS-1 dan satu pucuk Cis senapan angin. Selain itu, ditemukan juga dua magazen berikut amunisi.

“Jenazah kedua DPO MIT yang tewas masih dalam proses evakuasi dan identifikasi,” ucap Wuryanto.

 

Wuryanto melanjutkan, pada saat terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dan jaringan teroris DPO MIT, salah satu personel TNI Pratu Zulfiqar mengalami luka tembak di bagian ketiak. Namun, saat ini, Pratu Zulfiqar sudah di evakuasi ke RSPAD Jakarta untuk perawatan lebih lanjut.

 

“Setelah terjadi kontak tembak antara prajurit TNI dan DPO MIT, Satgas Tinombala masih melakukan pengejaran terhadap ke enam teroris lainnya yang diperkirakan melarikan diri ke hutan pegunungan Biru,” tambah Wuryanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement